Komisi III DPR pun mempertanyakan. Kenapa coretan hitam itu tidak dibiarkan terbuka saja. Sehingga tidak menimbulkan spekulasi macam-macam.
"Kenapa rekening anggota dewan yang mayoritas anggota Banggar dihapus? Ada tekanan tidak? Ini sudah ditulis, tapi hapusnya tidak tegas juga," tanya Ketua Komisi III DPR Benny K Harman, dalam rapat PPATK dengan Komisi III DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/2/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa mengenai 2.000 rekening mencurigakan anggota Banggar digaris hitam. Kenapa tidak dibuka saja, Pak?," tanya Aboebakar.
Anggota Komisi III DPR dari Gerindra Martin Hutabarat juga berpandangan serupa. Dia meminta PPATK mengungkap semuanya.
"Supaya jangan ada salah sangka yang macam-macam," kata Martin.
Saat dikonfirmasi oleh wartawan mengenai hal ini, Ketua PPATK M Yusuf enggan menjawab. Yusuf menyatakan, pihaknya akan menjawab langsung ke Komisi III DPR dalam rapat.
"Nanti saya jawab, tidak ada yang saya sembunyikan," kilah Yusuf saat jeda rapat dengar pendapat PPATK dengan Komisi III DPR.
(van/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini