Dalam aksinya, mahasiswa Papua yang tergabung dari berbagai suku itu menggelar tari-tarian khas daerahnya di tengah ruas Jalan Jenderal Sudirman. Dua diantara pengunjuk rasa mengenakan koteka.
Menurut koordinator aksi, Tarsius Pimsokom, selain menolak kehadiran Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) yang dibentuk pemerintah pusat dan rencana pemekaran di Papua, mahasiswa Papua juga meminta segera dilaksanakan dialog tripartit antara Amnesty Internasional, Pemerintah Indonesia dan Rakyat Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tarsius menjelaskan, masyarakat butuh dialog. "Bukan emas atau uang. Hanya minta segera dilaksanakan dialog tripartit antara Amnesti Internasional dengan pemerintah Indonesia dan rakyat Papua," tambahnya.
Mahasiswa juga menganggap Perjanjian Roma, Perjanjian New York, dan Penentuan Pendapat Rakyat 1969 (Pepera) merupakan awal penindasan pemerintah Indonesia pada rakyat Papua hingga saat ini.
(mna/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini