"Di Bukit Duri masih banjir, tapi tidak setinggi kemarin," kata Hendi, petugas Puskesmas Bukit Duri, pada detikcom, Senin (20/2/2012).
Banjir di Bukit Duri mulai datang pada Minggu (19/2) seiring hujan lebat yang terjadi di Jakarta dan Bogor. "Kemarin menjelang magrib air masih naik hingga 2,3 meter," kata Khoiruddin, seorang warga yang ikut membantu evakuasi warga Bukit Duri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana bila banjir datang, orang dewasa sibuk menggendong anaknya yang masih kecil menjauh dari area banjir. Namun ada juga anak-anak yang menyambut banjir dengan sukacita dengan bermain di areal rumah mereka yang kebanjiran. Mereka tampak riang, seolah tidak terganggu dengan intaian penyakit akibat banjir.
Sebagian rumah warga daerah tersebut berlantai dua. Hal itu memang dimaksudkan untuk menghadapi banjir yang bisa datang kapan saja ke daerah tersebut.
"Ini sudah biasa, mereka meletakkan barang di lantai dua," jelas Khoiruddin.
Warga juga mengungsi ke masjid yang dekat dengan pemukiman mereka. Selain menjadi tempat mengungsi, masjid juga menjadi tempat transit bagi mereka yang hendak berangkat ke sekolah atau bekerja. Setelah bersiap diri dan membawa pakaian dari rumah, mereka singgah ke masjid untuk berganti pakaian
rapi sebelum berangkat ke tempat tujuan.
Menurut Khoiruddin, penyebab banjir di daerah tersebut adalah luapan air Kali Ciliwung yang mendapat kiriman air tambahan dari Bogor. Banjir hampir selalu terjadi jika Bogor mengalami hujan deras.
Selain Bukit Duri, sejumlah RT di Pondok Labu juga kebanjiran. Hari ini, banjir mulai surut. Ada yang kebanjiran sepaha, selutut dan semata kaki. Banjir terjadi akibat kiriman air dari Katulampa Bogor dan akibat penyempitan Kali Krukut.
(nrl/nrl)