"Tapi penghentian ini kita targetkan selama 12 jam," kata Manager Humas PT KAI Drive III Jaka Jakarsih yang berada di lokasi kecelakaan, kepada detik.com melalui telepon, Minggu (19/02/2012).
Dijelaskan Jaka, dalam satu hari angkutan batubara dari Tanjungenim, Kabupaten Muaraenim, ke pulau Jawa dan lainnya melalui Palembang dan Lampung sebanyak 12 kereta api. Tiap kereta api membawa 40 gerbong dengan muatan 200 ton batubara. Artinya, ada 24 ribu pengangkutan setiap hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, jalur KA Babaranjang di Sumatera Selatan relatif cukup padat, dibandingkan dengan angkutan penumpang. Hal ini dikarenakan eksploitasi batubara di Sumatera Selatan, khususnya di wilayah Muaraenim dan Lahat cukup tinggi. Misalnya, pada tambang batubara di Tanjungenim, Kabupaten Muaraenim, tersimpan 15,6 miliar ton batubara. Ini berarti kalau dieksploitasi sebanyak 50 juta ton setiap tahun, maka baru akan habis selama 200 tahun.
Guna mengangkut batubara tersebut, sejumlah perusahaan menggunakan truk, kapal tongkang, dan kereta api. Khusus untuk kereta api, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Sumatera Selatan bekerjasama dengan PT Bukiasam, PT Bara Alam Utama.
"Jumlahnya gerbongnya ribuan, tapi gerbong dan kereta api kita juga digunakan buat mengangkut pulpa dan semen," jelas Jaka.
(tw/try)