Meski Enggan, Sudan Akhirnya Terima Resolusi PBB Soal Darfur

Jakarta - Pemerintah Sudan terang-terangan tidak suka dengan resolusi PBB soal krisis Darfur, bahkan sempat menolaknya. Tapi akhirnya, meski enggan, Sudan menerimanya.Resolusi itu menuntut pemerintah Sudan untuk melucuti dan menghukum para milisi yang melakukan pembunuhan dan pemerkosaan massal di Darfur. Pemerintah Khartoum diberi waktu 30 hari untuk melakukan desakan PBB tersebut, atau akan menghadapi aksi internasional."Walaupun kami tidak suka dengan resolusi itu, kami sudah berkomitmen pada implementasi tindakan yang berdasar pada kesepakatan yang melibatkan PBB," kata Menlu Sudan Neguib al-Kheir Abdul Wahab.Kesepakatan yang dimaksud Abdul Wahab berupa mengangkat pembatasan pada bantuan kemanusiaan, memfasilitasi akses, dan mengendalikan aksi milisi Arab di Darfur. Di mana ribuan orang di Darfur terancam kelaparan.Dubes Sudan untuk Uni Afrika Osman Elsayed di Addis Ababa mengatakan, pihaknya akan mengimplementasikan resolusi PBB tersebut."Tidak seperti Israel yang mencampakkan resolusi PBB, kita akan melakukan sebisanya untuk mengakhiri krisis dengan melucuti senjata milisi dan sipil bersenjata," katanya.Meski demikian, dia tetap menyayangkan resolusi tersebut. "Kami tidak senang dengan resolusi itu, tapi kami akan mengimplementasikannya. Kami tidak punya pilihan. Memang sulit dilakukan, itu sebabnya kami butuh bantuan PBB," ujarnya.Menurut Elsayed, pemerintah Khartoum sudah mengirimkan 6.000 polisi ke Darfur untuk membantu pasukan pemerintah mengamankan situasi. (sss/)