Demikian pengumuman resmi keluarga dan surat undangan yang diterima detikcom hari ini, Rabu (15/2/2012).
Teman-teman dan khalayak dapat memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum di Uitvaartcentrum Westgaarde, Ookmeerweg 273 Amsterdam, Rabu (15/2/2012) pukul 18:45 - 19:30 waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang selama hidupnya selalu tampil rapi jali ini meninggalkan seorang istri wanita Rusia, Tatiana Bogdanova, dan empat orang anak: Iman, Agustina, Saleh dan Hani.
Pak Pardi, lahir di Tambun 26/3/1941, dinyatakan meninggal dunia pada 10/2/2012 setelah selama lima hari mengalami koma. Sebelumnya pria periang dan energik ini mengalami henti jantung saat sedang bersemangat bermain bulutangkis pada (5/2/2012).
Meskipun usianya sudah 71 tahun, namun kondisi fisik pria berdarah Sunda ini selalu terlihat fit. Kalau sudah masuk lapangan bulutangkis, olahraga kecintaannya, Pak Pardi bisa berubah liat susah ditaklukkan oleh yang muda-muda.
Mungkin jantungnya sudah tidak mampu lagi digeber mengikuti semangat mudanya, lalu berhenti tiba-tiba. Tapi yang pasti itu pulalah takdir ketetapan Sang Khalik untuknya. Perjalanan panjangnya di muka bumi dicukupkan sampai di sini.
Ada episode getir, melelahkan, menyisakan duka lara, meruntuhkan mimpi dan menjungkirbalikkan haluan hidupnya.
Ada episode manis, yang juga membekas sampai akhir hayatnya, terutama pertemuannya dengan Tatiana dan kelahiran anak-anak yang dicintainya atau saat berkumpul dengan teman-teman dekatnya lintas generasi.
Di atas semua itu, Pak Pardi tetap mencintai Indonesia dan membawa prinsip kuatnya hingga ke liang lahat. Semoga kebaikannya menjadi pusara abadi yang tegak sepanjang masa. Al Fatihah...
(es/es)











































