"Kalau soal kelainan jiwa, masih perlu kita cek. Tapi jelas dia mengalami disorientasi seksual," kata Kapolres Nganjuk AKBP Anggoro Sukartono kepada detikcom melalui telepon, Rabu (15/2/2012).
Anggoro menjelaskan, pembunuhan berantai tersebut dilatarbelakangi asmara. Pelaku cemburu kepada pasangan homonya berinisial J yang diketahui berhubungan dengan orang lain. Orang-orang yang berhubungan dengan J dibunuh satu persatu setelah diajak berhubungan seks.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya pasti itu. Dia kena pasal pembunuhan," tegas Anggoro.
Kasus ini terungkap setelah dua korban selamat, Muhammad Fais (28) dan Sumartono (47) melapor ke polisi. Pelaku dibekuk di rumah J, Desa Sonopatik, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk. Di tempat itu, pelaku pernah bekerja sebagai pembantu dan merangkap sebagai pasangan homo J.
(try/asy)