"Saat jalan dari tempat kontrol di depan RS Paru, bus sudah blong. Ini perasaan penumpang karena bus oleng. Saat itu penumpang banyak yang teriak, saya juga hanya bisa baca-bacaan saja," jelas salah seorang penumpang bus, H Asep (47) saat ditemui di RS Paru Cisarua, Sabtu (11/2/2012) dini hari.
Asep duduk di kursi barisan ke-7 dari depan. Dia duduk di sebelah kanan di dekat kaca. Pria asal Cipongkor, Bandung Barat ini melihat jelas detik-detik bus menabrak sejumlah kendaraan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asep mengalami luka di pelipis kanan dan lengan kanannya bengkak. 4 Jahitan mesti dia dapatkan di pelipisnya. Perban pun kini menghiasi kepalanya.
"Setelah bus nyungsep, saya keluar lewat jendela dan pergi ke rumah makan mencuci muka, terus dibawa ke rumah sakit," jelas Asep yang mengenakan batik coklat dan jaket biru ini.
Asep berada di bus itu bersama 4 rekannya. Beruntung semua hanya mengalami luka ringan. Tapi rencana mereka pergi ke Makassar, Sabtu siang nanti dengan naik pesawat bisa terancam batal. Dia mesti menjalani perawatan dahulu di rumah sakit.
"Sebetulnya bus itu sejak dari Puncak sudah mengeluarkan asap. Kemudian di tempat kontrol diperiksa selama 15 menit, tetapi pas jalan lagi malah blong rem-nya," terang Asep.
Asep bersyukur dia dan teman-temannya lolos dari maut. Dia berharap segera bisa keluar dari rumah sakit dan melanjutkan perjalanan.
Diketahui Bus Karunia Bakti jurusan Garut-Jakarta dengan nomor polisi Z 7519 DA terlibat kecelakaan di kawasan Cisarua pada Jumat (10/2) pukul 18.40 WIB. 14 penumpang meninggal dan puluhan luka-luka.
(ndr/ahy)