Geolog Sujatmiko: Pakai Geologi Dasar, Tak Mungkin Ada Piramida di Bawah Gunung

Geolog Sujatmiko: Pakai Geologi Dasar, Tak Mungkin Ada Piramida di Bawah Gunung

- detikNews
Selasa, 07 Feb 2012 18:21 WIB
Jakarta - Gunung Sadahurip di Garut, Jawa Barat, dikabarkan memiliki harta karun berupa piramida berusia ribuan tahun. Soal ini menjadi perdebatan di antara para pakar. Menurut geolog Sujatmiko, berdasar teori geologi dasar, tidak mungkin ada bangunan di bawah gunung yang ditempa lava.

"Dengan memakai geologi dasar, kalau di gunung ada lava, bagaimana mungkin ada bangunan yang bisa (bertahan) ditempa lava. Lalu ada batu-batu seberat 20 ton, bagaimana itu membawanya ke atas. Sehingga saya sampai pada kesimpulan bahwa Gunung Sadahurip adalah murni bentukan alam dan tidak ada kaitannya dengan bangunan piramida budaya," ucap Sujatmiko yang juga pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) ini.

Hal ini disampaikan dia dalam diskusi bertajuk 'Menguak tabir peradaban dan bencana katastropik purba di nusantara untuk memperkuat karakter dan ketahanan nasional' di Gedung Krida Bakti, Jl Veteran, Jakarta, Selasa (7/2/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disampaikan dia, Sadahurip merupakan gunung api purba bentukan alam yang masif. Gunung ini tersusun dari aliran lava, batuan intrusif dan piroklastik. Gunung ini termasuk gunung tipe 4, cumulo dome.

Cekungan yang terdapat di gunung itu, menurut pria yang akrab disapa Miko ini, murni bentukan alam. Menurut dia gunung ini memang kecil bila dibandingkan gunung-gunung di sekitarnya, seperti Talaga Bodas.

Pernahkah Gunung Purba Sidahurip meletus? "Sekarang ini gunung mati, kembali ke magma induk. Saya kira ini tidak meletus, yang meletus Talaga Bodas," kata Miko.

Menurut Miko, tidak harus ada kawah sentral di gunung ini. Meski dia meyakini tidak ada piramida di bawah gunung, dia mempersilakan peneliti lain untuk melakukan penelitian di sana.

"Daripada untuk penelitian mahal lebih baik untuk mengambangkan pariwisata di sana saja. Tapi silakan saja kalau mau (meneliti)," ucapnya.

(nvt/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads