Bersama enam temannya, Riski mendinginkan diri dari terik matahari, Selasa (7/2/2012). Mereka cukup leluasa bermain air, karena kebetulan tidak ada penjaga di danau tersebut.
Ketika teman-temannya asyik berenang ke tengah, Riski ikut-ikutan. Karena tidak pandai berenang, Riski pun megap-megap. Dalam hitungan detik, tubuhnya ditelan air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satpam UI, Suparyono, yang berada 200 meter dari lokasi kejadian, berlari menolong. Sayang, saat itu, nyawa Riski tak tertolong. Tubuhnya mengambang di tengah danau. Kemudian Suparyono menarik tubuh Riski dengan sebilah bambu.
Polisi yang datang ke lokasi membawa jasad Riski ke RS Polri Kramatjati. Teman-teman Riski dan saksi mata diperiksa. "Peristiwa ini murni kecelakaan. Mereka tidak tahu kedalaman danau, akhirnya terseret ke dalam," kata anggota Polsek Beji Aiptu Samiyono.
Samiyono menyebut, di lokasi tersebut memang sering terjadi kecelakaan. Berdasarkan catatan kepolisian, paling tidak lebih dari 5 orang tewas tenggelam. Lokasi danau yang relatif sepi dan berjauhan dengan fakultas-fakultas di Kampus UI, memungkinkan setiap orang mencuri-curi waktu untuk berenang atau sekadar bermain.
"Kalau tidak pandai berenang dan apalagi tidak tahu kedalaman danau, bisa saja tenggelam," jelas Samiyono.
(try/nrl)