"Perbedaan bukanlah kendala untuk dapat hidup rukun. Perbedaan bukanlah untuk dipertentangkan. Karena perbedaan akan selalu ada di dalam realitas kehidupan," ujar SBY saat memberikan pidato sambutan dalam acara perayaan Imlek Nasional di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (3/2/2012).
Menurut SBY, pengalaman membuktikan sejak berabad-abad silam, bangsa Indonesia dapat hidup rukun dan bersatu. Hal itu menunjukkan kepada dunia, bahwa di tengah keragaman, kita dapat menjaga persatuan dan harmoni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persaudaraan sebagai sebuah bangsa, tidak boleh terganggu dan tidak boleh terpisahkan oleh perbedaan etnis dan perbedaan agama.
"Pemerintah, dengan peran dan tugas yang diembannya, terus berupaya mengayomi, melindungi, dan memberikan kesetaraan, kepada segenap warga bangsa tanpa kecuali," terang SBY.
Perayaan Imlek menurut SBY, bukan hanya milik Umat Konghucu dan masyarakat Tionghoa, tetapi telah menjadi pesta rakyat di seluruh pelosok tanah air. Hal ini terlihat dari semarak atraksi barongsai, temaram beraneka lampion, dan beragam asesori budaya etnis Tionghoa, telah menghiasi perayaan Imlek di berbagai daerah.
"Ini menunjukkan bahwa bangsa kita, benar-benar menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, meneguhkan semangat Bhineka Tunggal Ika," imbuhnya.
(her/ndr)