Gugatan cerai ini merupakan jalan yang harus ditempuh antara Yopi dengan istrinya, Ilfa Susanti. Gugatan cerai ini diam-diam rupanya sudah pada tahapan di Pengadilan Tinggi Agama, Riau.
"Benar saya menggugat cerai istri saya. Mungkin ini jalan yang harus kami tempuh. Saya akan tetap mengikuti apa keputusan majelis hakim nantinya. Gugatan cerai terpaksa dilakukan, agar saya bisa dengan nyaman menjalankan tugas," kata Yopi dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (2/2/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cukup saya dan istri saya yang tahu soal rumah tangga ini. Sebenarnya masalah ini juga tidak kita inginkan, tetapi tahapan gugatan harus saya lakukan. Saya tidak ingin, kalau urusan rumah tangga yang tidak damai, malah berimbas dalam kepemimpinan saya di masyarakat," kata Yopi.
Yopi menyebut istrinya sangat baik. Dari istrinya juga dia sudah mendapatkan satu momongan yang masih mungil.
"Gugatan cerai terpaksa saya lakukan. Soal apa sebenarnya yang terjadi di antara saya dengan istri, cukup kami sendiri saja yang tahu. Kalau saya banyak bercerita, nanti dikira saya melakukan pembelaan, begitu juga dengan istri saya, kalau dia banyak bicara, juga nantinya dianggap melakukan pembenaran. Biarkan saja hukum gugatan cerai ini berjalan apa adanya,β kata Yopi.
Yopi menyadari, kurang sepantasnya selaku kepala daerah dan menjadi perhatian masyarakat melakukan gugatn cerai. Karenanya, dia menyatakan, permohonan maaf kepada masyarakat yang dia pimpin atas bahtera rumah tangganya yang tidak lagi harmonis.
"Saya tahu pasti ada saja masyarakat yang kecewa atas bahtera rumah tangga yang harus berjalan di pengadilan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas rumah tangga saya ini. Tapi percayalah, saya melakukan ini untuk kebaikan saya, keluarga serta kenyamanan saya dalam menjalankan tugas sebagai kepala daerah," kata Yopi.
Pun demikian Yopi menyebut, andaikan dalam gugatan cerai ini, bakal timbul efek negatif dari masyarakat, dia mengaku siap untuk menerimanya.
βKalau hanya masalah rumah tangga ini, lantas saya dianggap tidak lagi pantas menjabat sebagai bupati, saya siap mundur. Karena saya menjadi kepala daerah, merupakan pilihan rakyat, kalau rakyat nantinya tidak lagi menghendaki, saya juga siap mundur,β kata Yopi.
(cha/rdf)