Stephen Oppenheimer: Indonesia Mungkin Benua Atlantis yang Hilang

Stephen Oppenheimer: Indonesia Mungkin Benua Atlantis yang Hilang

- detikNews
Kamis, 02 Feb 2012 14:46 WIB
Jakarta - Ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Oxford University, Inggris, Stephen Oppenheimer mengatakan bahwa Asia Tenggara merupakan pusat peradaban di masa lalu. Namun apakah benar Indonesia dan kawasan Asia Tenggara merupakan benua atlantis yang hilang, Oppenheimer belum berani memastikan.

"Saya belum melihat piramida di Garut, saya tidak mengomentarinya. Saya belum melihatnya. Tapi mungkin bahwa Indonesia adalah atlantis yang hilang, tapi saya tidak tahu bukti yang kuat untuk itu," ujar Oppenheimer usai bertemu presiden SBY di kantor presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (2/2/2012).

Dalam bukunya Eden in The East, Oppenheimer seolah memutar sejarah dunia. Bila selama ini sejarah mencatat bahwa induk peradaban manusia modern itu berasal dari Mesir, Mediterania dan Mesopotamia, maka Oppenheimer punya tesis sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil penelitiannya, nenek moyang dari manusia modern berasal dari tanah Melayu yang sering disebut dengan sundaland atau Indonesia.

"Poin saya adalah, tanpa pertanian, domestikasi dan tanaman tumbuh dan peternakan, anda tidak akan memberi makan banyak orang. Kota ini tergantung pada petani, Indonesia memiliki banyak petani. Anda perlu banyak petani untuk memberi makan orang-orang di kota untuk membangun monumen besar, dasar peradaban di ladang, peternakan. Buku saya benar-benar adalah tentang bukti awal domestikasi atau akar peradaban ketimbang monumen," jelasnya panjang lebar.

Menurut Oppenheimer, di masa lalu Asia Tenggara merupakan sebuah benua yang solid dan tidak tercerai berai seperti saat ini.

"Jika Anda membuka Atlas, anda akan melihat laut dangkal. Jika anda melihat Laut Cina Selatan, Laut Jawa, itu lahan kering yang menghubungkan Kalimantan, Jawa, Bali, Sumatera, semenanjung Malay sekaligus dalam satu benua," tuturnya.

(her/gun)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads