"Alatnya kayak sapu lidi," ujar Kepala Penertiban Daops I PT KAI, Akhmad Sujadi, kepada detikcom, Selasa (24/1/2012).
Menurut Sujadi, alat sapu-sapu atap tersebut dilumuri bahan cair yang berbau tidak sedap, zat warna, dan lain-lain. Alat tersebut menyatu di tiang listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sujadi menambahkan, pemasangan dilakukan pekan depan dan selesai Selasa 31 Januari mendatang. Untuk perawatannya, sapu-sapu atap yang menggunakan kain webbing cukup disemprot dengan menggunakan tongkat panjang dan dipompa.
Sujadi menuturkan, pihaknya telah siap memasang alat penghalang jika sapu-sapu atap dicuri. Pihaknya tetap akan memasang alat tersebut meski para atapers tidak setuju.
"Kita pasang alat ini, biar atapers tidak duduk di atas kereta lagi, biar selamat. Mereka waktu bertemu kita juga janji tidak naik di atap," ucap Sujadi.
Sebelumnya, PT KAI telah melakukan berbagai cara untuk mengusir atapers yang naik di atap KRL. Misalnya saja dengan menggunakan cat semprot, anjing pelacak, ustaz dan marawis untuk merayu atapers turun dari atap kereta. Namun semuanya tak efektif mengusir atapers. Alat bola-bola beton sukses untuk menghalau atapers kereta diesel rute Cikampek-Bekasi.
(nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini