Dalam kesaksiannya, Tubagus yang mengenakan kemeja hitam ini mengatakan saat ia tiba di Ruang Cleo, tubuh Irzen meninggal tergeletak di lantai.
"Saat saya tiba di ruang Cleo, tubuh Irzen sudah tergeletak di lantai. Kemudian saya periksa denyut nadinya sudah tidak ada dan kuku kakinya sudah hitam," kata Tubagus dalam persidangan di depan Ketua Majelis Hakim Maman Ambari, di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Jakarta, Kamis (19/1/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya telepon dan sms tidak dibalas, lalu pada pukul 12.50 WIB ada telepon dari nomor Irzen Okta. Ia mengaku bernama Arief Lukman dan mengatakan Irzen pingsan di lantai 5 Citibank," ujarnya.
Kemudian Tubagus langsung menuju kantor Citibank di Menara Jamsostek. Ia diantar satpam menuju ruang Cleo di lantai 5 dan menemukan tubuh Irzen telah tergeletak di lantai.
Lalu, Tubagus langsung menelepon ambulance untuk meminta pertolongan. Saat hendak diangkat ke kursi roda, kaki kanan korban sudah tidak bisa ditekuk.
"Kepala belakang bonyok dan ada darah mengental di hidung. Selain, itu juga ada bercak darah pada gorden dan tembok. Lalu korban dinaikan ke mobil dan diantar ke rumah sakit," jelasnya.
Menanggapi kesaksian ini,kuasa hukum terdakwa, Luthfie Hakim menyangsikan pernyataan Tubagus. Menurut Luthfie, keterangan tersebut menyimpan kebohongan.
"Keterangannya itu seperti yang pernah saya katakan itu banyak bohongnya. Tadi dia mengatakan Arief tidak membantu menolong, padahal dalam BAP ia membantu menggosokan balsem. Mengenai bercak darah di dinding dan di tembok dia tetap ngotot padahal JPU saat sidang di tempat kemarin jelas-jelas mengatakan tidak ada bercak darah," kata Luthfie membela kliennya.
"Kemudian mengenai keterangan dia yang mengatakan Irzen sudah meninggal, padahal kan kerjaan dia cuma telepon-telepon doang, yang meriksa orang lain. Jadi kesaksian bohong sekali. Kita meminta dia ditahan karena memberikan keterangan palsu tapi tadi hakim bilang ya sudahlah," ungkap Luthfie.
(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini