Bagi RI, Tank Ringan Dinilai Lebih Cocok Ketimbang Leopard

Bagi RI, Tank Ringan Dinilai Lebih Cocok Ketimbang Leopard

- detikNews
Selasa, 17 Jan 2012 17:15 WIB
Jakarta - Pemerintah berencana membeli 100 tank Leopard bekas dari Belanda. Tank ini merupakan jenis main battle tank (MBT) atau tank tempur utama. Untuk wilayah perbatasan RI yang banyak terdapat hutan lebat, jenis tank ringan dinilai lebih cocok.

"Menurut saya, lebih baik beli tank ringan saja karena lebih bermanuver. Selain itu juga persenjataan antitank," kata peneliti kajian keamanan Institute for Defense Security and Peace Studies (IDSPS), Wendy Prajuli, dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (17/1/2012).

Dia memaparkan ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum membeli senjata. Pertama, apakah senjata itu sesuai strategi pertahanan yang telah disusun. Kedua, apakah senjata yang dibeli sesuai dengan perencanaan persenjataan ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu apakah sesuai dengan kondisi geografis kita. Juga apakah senjata bekas yang kita beli itu sudah dijamin kondisinya baik," sambung dia.

Wendy menambahkan sejauh ini Kementerian Pertahanan belum menjelaskan apakah pengadaan MBT jenis Leopard itu telah sesuai strategi yang disusun. "Yang saya tahu pemerintah bilang harganya lagi murah. Juga dikatakan karena Malaysia punya tank yang sama. Masa kita beli beli senjata karena barangnya murah," kritiknya.

Menurut dia, Malaysia memiliki 1.000 MBT pun tidak akan berdampak ke Indonesia. Sebab batas wilayah kedua wilayah negara yang saat ini sedang tenang itu adalah hutan lebat. "Hutan lebat dan wilayah bergunung itu apakah bisa dilewati tank berat," imbuh Wendy.

Dia juga khawatir tank yang telah lama beroperasi di Belanda itu hanya sesuai dengan kondisi Belanda. Tank itu biasa digunakan di negeri yang memiliki 4 musim. Sehingga patut dipertanyakan juga apakah kondisinya tidak akan berubah ketika dijalankan di Indonesia yang tropis.

"Di sini kan sebentar panas, sebentar hujan. Cocok atau tidak tanknya? Jangan jangan sampai lebih banyak macetnya," ucap Wendy.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Pramono Edhie, menegaskan Indonesia membutuhkan tank kelas berat untuk menjaga integritas NKRI. Makanya TNI AD akan melakukan modernisasi alutsista, salah satunya pembelian tank Leopard, meski bekas.

"Negara tetanga saja punya main battle tank (tank kelas berat). Kita? Medium saja tidak punya," ucap Pramono Edhie saat jumpa pers di Gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, siang tadi.

Menurut Pramono, keunggulan tank Leopard salah satunya yaitu mampu beroperasi di dalam genangan air dengan kedalaman 4 meter. Selain itu memiliki daya tembak peluru untuk sasaran jauh yang akurat.

"Untuk harga kita masih lakukan penawaran, bagi mereka yang curiga ada indikasi korupsi. Silakan ikut kita ke Belanda nanti untuk melakukan penawaran, tapi ongkos ke Belandanya bayar masing-masing," pungkas Pramono sambil tertawa.

(vit/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads