Sungai Siak Riau Tercemar Limbah Logam Berat

Sungai Siak Riau Tercemar Limbah Logam Berat

- detikNews
Senin, 26 Jul 2004 16:30 WIB
Pekanbaru - Sekitar 1,078 juta warga di sepanjang Sungai Siak di Riau diminta waspada akan pencemaran logam berat berupa timbal yang sudah lama larut di sungai tersebut. Bila tidak ditingkatkan kewaspadaan, sangat berpotensi warga keracunan akibat timbal tersebut.Direktur Rona Lingkungan dari Universitas Riau Tengku Ariful Amri mengungkapkan hal itu kepada detikcom, Senin (26/7/2004) saat ditemui di sekretariatnya Kampus Unri Gobah, Jl Pattimura di Pekanbaru.Menurut Ariful, berdasarkan penelitian tim Rona Lingkungan sejak tahun 1996 silam, kandungan timbal menunjukkan kecenderungan peningkatan hingga sekarang. Sebagian besar logam berat itu ditemukan di beberapa kawasan di sekitar dermaga. Hampir semua dermaga kapal di sepanjang sungai yang terdalam di indonesia itu dipenuhi kandungan logam berat."Kandungan timbal di dermaga itu diproduksi oleh gas bahan bakar minyak perahu dan kapal motor. Disamping itu terdapat kadungan baterai cair dan padat yang dipergunakan kapal selama ini," katanya.Akibat kandungan timbal yang semakin meningkat tersebut, potensi keracunan yang disebabkan oleh logam berat tersebut akan mulai muncul pada 2006 mendatang. "Keracunan logam ini sama bahayanya dengan keracunan akibat merkuri dan hanya akan terdeteksi setelah sepuluh tahun," kata Ariful.Menurut Ariful, di bentara sungai Siak itu, sedikitnya terdapat 1,078 juta penduduk. Mereka berasal dari empat kabupaten yakni, Kampar, Rokan Hulu, Siak dan Pekanbaru. Saat ini, kandungan timbal dalam endapan lumpur dan larutan air sungai Siak telah berada sedikit di bawah ambang batas aman, yakni sekitar 0,03 miligram perliter."Bila mengkonsumsi air sungai Siak sedikit demi sedikit, kandungan timbal akan berakumulasi. Dalam waktu sepuluh tahun ke depan, akan segera muncul bentuk keracunan logam berat, seperti kasus Teluk Buyat-Minahasa," papar Amry.Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (Bapedalda) Provinsi Riau Khairul Zainal mengatakan bahwa pihaknya lebih mewaspadai kandungan klorin dalam jumlah banyak yang saat ini tengah mencemari sungai Siak, terutama di kawasan Perawang, lokasi terbaliknya kapal pengangkut bubur kayu, North Star. Kandungan logam berat dalam larutan air di sungai Siak dinilai masih sedikit sehingga belum perlu dikhawatirkan."Akan tetapi, meskipun masih sedikit, keberadaan kandungan logam berat dalam air sungai tersebut sudah menjadi dasar kewaspadaan kita. Kewaspadaan itu diperlukan karena pencemaran logam berat tersebut sangat membahayakan," kata Khairul. (nrl/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads