Diduga Gelapkan Rp 2,5 M, Ari Sigit Dilaporkan ke Polda

Diduga Gelapkan Rp 2,5 M, Ari Sigit Dilaporkan ke Polda

- detikNews
Jumat, 13 Jan 2012 16:35 WIB
Jakarta - Keluarga Cendana kembali diterpa kabar tidak sedap. Setelah sebelumnya Putri Aryanti Haryowibowo berurusan dengan hukum lantaran narkoba, kini giliran ayahnya, Ari Sigit yang harus berhadap dengan polisi. Cucu mantan Presiden Soeharto itu dilaporkan menggelapkan uang Rp 2,5 miliar milik rekan bisnisnya.

Kepala Subdit Umum Polda Metro Jaya, AKBP Helmy Santika saat dikonfirmasi membenarkan kasus yang melilit Ari Sigit itu.

"Betul, yang bersangkutan dilaporkan atas dugaan pasal penipuan dan penggelapan senilai Rp 2,5 miliar," kata Helmy saat ditemui di ruang kerjanya, Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (13/1/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Helmy mengatakan, Sigit dilaporkan oleh pelapor bernama Sutrisno dan Marniati. Sigit dituduh menggelapkan uang proyek pengerukan tanah PT Krakatau Wajatama senilai Rp 2,5 miliar.

"Laporannya tentang dugaan penggelapan dan penipuan dalam hal kerjasama pengerukan tanah milik PT Krakatau Wajatama di Cilegon. Kerugiannya mencapai Rp 2,5 miliar," terangnya.

Dua pelapor, kata Helmy, adalah pelaksana proyek pengerukan. PT Krakatau Wajatama sendiri menunjuk PT Dinamika Daya Andalan untuk pengerjaan proyek tersebut.

"Ari Sigit adalah komisaris di PT Dinamika Daya Andalan. Uang tersebut dikeluarkan sebagai jaminan proyek," katanya.

Kasus tersebut dilaporkan pihak PT Krakatau Wajatama pada 27 Oktober 2011 lalu. Helmy sendiri enggan membeberkan lebih detil perkara tersebut.

"Perkaranya masih kita sidik. Kita saat ini baru memeriksa pelapor saja," pungkasnya.

Dihubungi secara terpisah, pengacara keluarga Cendana, Sandy Arifin mengaku belum mengetahui kasus tersebut. "Saya belum tahu," ujar Sandy singkat.


(mei/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads