Polisi belum menemukan petunjuk yang mengarah kepada si empunya peluru aktif itu.
"Belum. Belum bisa dipastikan siapa yang taruh di situ," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Budi Irawan saat dihubungi detikcom, Kamis (12/1/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sementara masih periksa saksi-saksi dulu. Baru dua yang menemukan itu," ujarnya.
Polisi tengah mengupayakan meminta rekaman CCTV Menara Mulia untuk mengecek siapa orang yang berlalu lalang di sekitar pintu darurat lantai 16, tempat ditemukannya peluru aktif itu.
"Kita masih minta CCTV-nya," jelasnya.
Budi mengaku tidak ada sidik jari yang ditemukan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). "Belum ada petunjuk banyak soal itu," imbuhnya.
Sebelumnya ratusan peluru aktif ditemukan di Menara Mulia pada Senin (9/1), pukul 10.30 WIB. Peluru ini ditemukan oleh seorang sekuriti bernama Jainuddin. Saat ditemukan, 256 peluru aktif dan selongsong itu ditemukan di dalam sebuah kantong plastik hitam di belakang pintu darurat.
Penemuan ini pun dilaporkan ke polisi sekitar pukul 19.30 WIB. Di dalamnya kantong plastik hitam tersebut terdapat peluru jenis pistol kaliber 22 sebanyak 256 butir, selongsong peluru kaliber 22 sebanyak 13 buah, selongsong kaliber 38 sebanyak 15 buah, dan 4 buah kardus kecil tempat peluru kaliber 22. Tidak ditemukan adanya senjata di dalam plastik tersebut.
(gus/nwk)