Profesor Riset Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin menerangkan ketinggian Phobos-Grunt terus mengalami penurunan. Pantauan LAPAN hingga Rabu (11/1) kemarin, ketinggian Phobos Grunt berasa di antara 169 km dan 206 km.
"Umumnya benda jatuh di ketinggian 122 km. Pesawat ini diperkirakan jatuh 16 Januari dengan plus minus 1 hari," terang Djamaluddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi matahari sekarang kondisinya sedang relatif tenang," kata Djamaluddin.
Yang perlu diwaspadai dari satelit berbobot hampir 14 ton ini adalah adanya bahan kimia berbahaya yang merupakan sumber bahan bakarnya, yaitu Unsymmetrical Dimethyl Hidrazine (UDMH) dan Dinitrogen Tetroxide (DTO). Diperkirakan sekitar 200 kg yang terdiri atas 20 β 30 pecahan tidak terbakar habis di atmosfer sehingga dapat selamat sampai ke permukaan Bumi. Masyarakat dapat ikut memantau Phobos-Grunt melalui http://foss.dirgantara-lapan.or.id/orbit/
Pesawat ini diluncurkan di Moskow pada 9 November 2011 lalu. Peluncuran sebenarnya berjalan lancar, tetapi salah satu mesin untuk memastikan Phobos-Grunt tetap pada jalurnya dalam perjalanan ke Mars, tak berfungsi. Pesawat tanpa awak ini sedianya mempunyai misi mengambil sampel di Phobos yang merupakan bulan milik Mars.
(vit/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini