Sewa Detektif Swasta, WN Jerman Otaki Perampokan Pacar

Sewa Detektif Swasta, WN Jerman Otaki Perampokan Pacar

- detikNews
Rabu, 11 Jan 2012 00:48 WIB
Jakarta - Aparat gabungan Polda Metro Jaya dan Polresta Batam menangkap pria berkewarganegaraan Jerman, Uwe di Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (10/1) dinihari tadi. Uwe ditangkap karena mengotaki perampokan terhadap pacarnya, Dina.

Kepala Subdit Tahbang/Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengatakan, Uwe melancarkan aksinya dengan cara menyewa detektif swasta.

"Dia merasa ditipu teman wanitanya ini, lalu dia menghubungi detektif swasta, Balieye Investigation. Awalnya dia meminta menyelidiki teman wanitanya itu," ujar Herry saat dihubungi detikcom, Selasa (10/1/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menangkap Uwe, polisi juga menangkap lima tersangka lainnya yakni Septa (agen Balieye Investigation), Amri Ismail, 37 tahun (pengurus Organda Tangerang), Robinson Edwar (39), Hikmah Pujiati (28) dan Oke Kuswara (40). Kelimanya ditangkap di kawasan Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Serang dan Tangerang sejak Senin 9 Januari lalu.

Herry menjelaskan, kejahatan bermula ketika Uwe dan korban Dina tinggal serumah di kawasan Jakarta Barat beberapa tahun lalu. Belakangan, entah apa sebabnya, Dina kemudian meninggalkan Uwe.

"Lalu suatu saat dia menghubungi si bule itu dan mengatakan kalau dia sedang di Jogja, tertabrak. Lalu dia minta pelaku untuk mengirimkan uang," kata Herry.

Pelaku yang merasa iba dengan korban akhirnya mengirimkan sejumlah uang untuk membantu pengobatan Dina. Setelah itu, Dina pun kembali ke pangkuan pelaku. Namun, beberapa waktu kemudian, Dina meninggalkan pelaku lagi.

"Kemudian dia meminta uang lagi ke pelaku. Dan hal itu dilakukan korban secara terus-menerus, hingga pelaku mengaku merugi hingga miliaran rupiah," jelasnya.

Merasa ditipu korban, Uwe akhirnya menghubungi Ny Puji selaku pemilik Balieye Investigation untuk membuntuti korban. Puji kemudian menghubungi Septa, agen Balieye Investigation di Jakarta. Septa kemudian mengajak Amri, Oka dan Robinson untuk membuntuti Dian.

"Septa ini kemudian mengetahui kalau korban sedang berada di Balikpapan. Namun waktu itu, dia tidak bisa membawa korban karena dikawal oleh kakaknya," ujarnya.

Beberapa waktu kemudian, korban kemudian pergi ke Batam. Hingga pada 28 Desember 2011 lalu, pelaku mengetahui keberadaan korban saat di Batam. Korban kemudian dibuntuti, hingga akhirnya korban dipepet oleh 2 mobil pelaku dalam perjalanan menuju Harbour Bay, Batam.

"Korban saat itu bersama dua kerabatnya, Rosma dan Jusuf naik taksi dari depan Hotel Novotel ke kawasan pelabuhan Harbour Bay untuk makan siang," imbuhnya.

Setibanya di lokasi, taksi yang ditumpangi korban diberhentikan oleh 2 mobil jenis Avanza warna abu-abu dan hitam yang ditumpangi para pelaku. Para pelaku lalu memindahkan secara paksa ketiga korban dari taksi ke mobil mereka.

"Pelaku sempat mematahkan kaki Jusuf karena melawan pelaku," ujarnya.

Pelaku kemudian membawa ke satu tempat di kawasan Batu Besar-Nongsa, Batam. Di situ, para pelaku memukuli korban, lalu merampas harta benda milik korban seperti sejumlah perhiasan emas, dua unit BlackBerry, 3 unit telepon genggam, Samsung Galaxy Tab, kamera SLR merek Canon.

"Seolah-olah kalau korban telah dirampok. Setelah itu, korban ditinggalkan oleh pelaku di lokasi dalam keadaan diikat tali," tuturnya.

Namun, setelah pelarian selama dua pekan, polisi berhasil menangkap keenam pelaku di lokasi persembunyiannya di kawasan Tangerang, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Serang, Banten.

"Lima pelaku lain mendapat bayaran dari tersangka Uwe. Uwe adalah otak kejahatan tersebut," imbuhnya.

Keenam tersangka kini diserahkan kepada aparat Polresta Batam untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. "Karena mereka merupakan DPO Polresta Batam, ya kita serahkan ke sana. Kita hanya membantu saja," tutupnya.

(mei/fjr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads