Ubud - Upacara
Ngaben (pembakaran jenazah) di Bali sejak lama menarik perhatian dunia. Yang menjadi tontonan menarik dalam upacara ini adalah penggusungan
Bade (menara untuk menggusung jenazah),
Lembu (sapi jantan tempat jenazah dibakar) dan
Naga Banda (berbentuk naga lambang ikatan duniawi).Upacara
Ngaben Tjokorda Istri Muter di Puri Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (24/07/2004), juga menyedot animo ribuan pengunjung. Kebetulan, ritual itu berbarengan dengan Ngaben massal Puri Agung dan masyarakat Ubud yang berlangsung sejak pukul 09.00-15.00 WITA.Pengabenan Tjokorda Muter ini sangat istimewa. Pasalnya,
Bade yang digunakan untuk mengangkut jenazah tingginya mencapai 25 meter atau setinggi pohon kelapa dan bertingkat sembilan. Beratnya mencapai 8 ton dengan lebar 8x8 m, atau selebar badan jalan-jalan protokol di Ubud. Selain
Bade, prosesi upacara ini juga dilengkapi dengan
Lembu dan
Naga Banda. Untuk menggusung ketiga sarana upacara ini memerlukan tenaga sebanyak 4.600 orang dengan tenaga cadangan sebanyak 2.600 orang. Khusus untuk penggusungan
Bade, dilakukan secara estafet setiap 300 meter.
Bade diangkat oleh sekitar 500 orang per 300 meter. Ketiga benda ini diangkat dari rumah duka ke lokasi pemakaman sejauh 1 km. Penggusungan
Bade inilah yang menjadi tontotan utama dalam peristiwa ini. Puluhan ribu orang, baik wisatawan mancanegara, lokal maupun masyarakat setempat tampak antusias menyaksikan. Tepat di depan kuburan,
Bade diputar melawan arah jarum jam sambil berteriak histeris dengan tujuan untuk mengusir roh-roh jahat. Penggusungan ini dimeriahkan dengan
Bleganjur (alat musik khas Bali). Upacara
Ngaben ini mendapat perhatian luas karena merupakan yang terbesar dalam 25 tahun terakhir, sejak Raja Ubud yang juga saudara kembar Tjokorda Muter yaitu Tjokorda Gde Agung Sukawati mangkat pada tahun 1978. Tjok Muter meninggal pada 6 Mei 2004.Setiba di kuburan, jenazah dipindahkan dari
Bade ke dalam perut
Lembu kemudian dibakar.
Lembu ini dilambangkan sebagai kendaraan bagi orang yang meninggal menuju alam surga,
Bade melambangkan alam sorga (bagian atas), alam manusia (tengah) dan dunia gelap (bagian bawah). Sementara
Naga Banda melambangkan ikatan duniawi. Setelah dibakar, abu jenazah dilarung ke laut.Namun upacara
Ngaben ini batal dihadiri oleh capres Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono. Tidak ada keterangan resmi mengenai ketidakhadiran mereka. Sedangkan undangan yang hadir antara lain berasal dari Keraton Yogyakarta, Solo, Kutai, Cirebon dan Ternate. Tampak hadir pula pengamat politik Andi Malaranggeng.
(ani/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini