Pertengakaran mulut ini terjadi, Sabtu (7/1/2012) di lapangan golf Kompleks TNI AU Pekanbaru. Chaca tanpa ba bi bu langsung mendatangi sang pejabat yang tengah bergolf ria. Chaca langsung menyampaikan keberatannya soal penahanan alat beratnya. Sang pejabat pun tidak mau kalah, dia membeberkan sejumlah alasan.
"Sudah empat bulan ini alat berat kami yang disewa pihak ketiga ditahan pihak Dishut. Kami meminta alat berat agar dikeluarkan, karena alat berat kami sifatnya hanya disewa. Setiap kali meminta dibebaskan selalu banyak alasan Dishut," kata Chaca menjelaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inikan benar-benar memeras. Padahal sewa alat berat kita sendiri tidak sampai segitu harganya. Tapi kok oknum Dishut selalu meminta uang sebesar itu, kalau tidak dikasi, alat berat masih ditahan," terang Chaha.
Alat berat itu sejatinya disewakan Chaca kepada AG, yang katanya digunakan untuk membuat parit. Namun ternyata AG menggunakan alat berat itu untuk menebas hutan lindung. Nah, Dishut pun bergerak dan menahan alat berat itu.
"Alat berat kami ditahan, tapi penyewa AG yang sempat ditahan Dishut sudah dilepas. Inikan aneh, orang yang merusak hutan dilepas Dishut, tapi alat berat kami yang statusnya disewa masih ditahan," keluh Chaca.
Satu yang membuat dia kesal, saat ditelepon sang pejabat mengaku tengah berada di Jakarta. Namun alangkah kagetnya, saat tengah bermain golf tiba-tiba dia melihat sang pejabat juga tengah mengayun stick.
"Inikan benar-benar mempermainkan kami. Masak alat berat sudah 4 bulan ditahan tanpa ada kejelasan apapun. Kalau terus ditahan, tanpa ada kejelasan, lantas bagaimana kami akan berusaha," kata Chaca.
Pertengkaran mulut ini banyak disaksikan para pemain golf. Namun pertengkaran ini akhirnya dapat diredakan para pemain golf lainnya. Sayangnya, sang pejabat berinisial H itu saat hendak dikonfirmasi, telepon selulernya mati.
(cha/ndr)