Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (3/1/2012) pukul 15.00 WIB, bekas galian gorong-gorong dan pipa saluran air Palyja panjangnya kurang lebih 100 meter. Lokasi bekas galian mulai dari depan gedung GKBI, BRI, Bank Resona Perdania hingga ke jalan menuju Bendungan Hilir.
Detikcom mulai menyusuri bekas galian di depan gedung GKBI. Di situ, ada bekas galian selebar 2 meter yang hanya ditutupi material pasir dan batu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Detikcom juga menemukan rambu peringatan berwarna kuning yang berada tidak pada tempat semestinya. Rambu yang bertuliskan "Kurangi Kecepatan Sekarang" itu dibiarkan tergeletak di trotoar sebelah kanan, dekat dengan belokan di bawah jembatan Semanggi.
Sekitar lima meter dari titik tersebut, jalanan masih rusak. Ada sedikit lubang pada jalan rusak tersebut yang hanya ditanami tanaman hijau sebagai penanda bahaya.
Maju lagi beberapa meter ke depan, pengendara harus lebih berhati-hati karena terdapat tumpukan pelat baja di badan jalan paling kiri. Pelat baja ini disusun tidak beraturan sehingga berpotensi membuat kendaraan tersandung lapisan tersebut.
Lebih maju lagi, mendekati gedung BRI II, bekas galian semakin parah. Kondisi bekas galian ini bergelombang dan menimbulkan cekungan-cekungan. Pada saat hujan turun, cekungan ini menjadi kubangan lumpur. Pengendara motor khususnya, harus hati-hati ketika menemukan cekungan yang digenangi air tersebut.
Tepat di depan pintu masuk menuju gedung BRI II, bekas galian tanah itu ditutupi batu-batu seukuran kepalan tangan dengan pemadatan yang tidak rata. Lagi-lagi, hal ini juga berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Rambu peringatan hanya terpasang di depan pintu keluar BRI II yang bersampingan dengan pintu masuk gedung Bank Resona Perdania. Rambu tersebut berbunyi "Mohon Maaf Kenyamanan Anda Terganggu. Ada Pekerjaan Pemasangan Pipa Air Bersih Untuk Peningkatan Pelayanan" dari perusahaan air, PT Palyja.
Kemudian, di dekat Halte Semanggi juga hanya dipasangi rambu tanda panah seukuran 30x40 Cm. Rambu tanda panah ini bahkan sempat ditabrak oleh pengemudi Metromini yang hendak mengambil penumpang di Halte Semanggi.
Kondisi jalan yang melesak, membuat laju kendaraan tidak dapat memacu kendaraannya dengan optimal. Kendaraan di titik-titik tersebut harus memelankan lajunya. Apalagi, ruas jalan yang tadinya bisa dilalui hingga empat baris mobil, kini hanya bisa dilalui satu baris mobil saja.
Bekas galian ini juga cukup mengganggu pengguna angkutan umum. Pengguna angkutan umum yang biasa berhenti di depan Halte Bendungan Hilir, kini harus berjalan sedikit ke tengah jalan agar bisa naik angkutan. Pasalnya, angkutan umum kini tidak berhenti tepat di pinggir halte lantaran kondisi jalannya yang rusak.
Tidak berhentinya angkutan umum di pinggir halte tentu juga dapat menimbulkan kemacetan. Angkutan umum yang sering ngetem di halte, kini membuat antrean kendaraan ke belakang.
Kondisi jalan buruk yang membuat tidak nyaman pengendara ini juga terdapat di Jalan Jenderal Sudirman yang mengarah ke Pasar Bendungan Hilir. Di situ, jalanan bergelombang dan becek juga sangat berbahaya. Belum lagi sejumlah alat berat yang diparkir di trotoar membuat perjalanan terganggu.
(mei/gus)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini