"Sementara kita berkesimpulan ini kriminal murni. Motif baru akan diketahui bila pelaku tertangkap dan dilakukan penyelidikan dan penyidikan," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Gustav Leo kepada detikcom, Selasa (3/1/2012).
Pihaknya mengaku mengalami kesulitan dalam mengungkap pelaku penembakan misterius yang dengan beringasnya memuntahkan peluru tajam ke arah korbannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lagi masyarakat yang tertutup yang diduga sebagi dampak dari aksi rentetan kejadian penembakan yang sebulan terakhir terjadi di provinsi yang dijuluki Serambi Mekah itu.
"Kita mengimbau masyarakat untuk terbuka dan menyampaikan informasi sekecil apapun untuk membantu petugas mengungkap kasus ini," tuturnya.
Gustav menambahkan, sebelumnya Polda Aceh berhasil membekuk 2 pelaku penembakan di area penyimpanan bahan bakar minyak di lokasi basecamp pekerja PT Jimmulya, di kawasan Gampong Lagang, Sawang, Aceh Utara, 23 Desember 2011 lalu.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari itu tidak menimbulkan korban jiwa bagi para karyawan yang tengah melakukan survei minyak dan gas di kawasan tersebut.
"Belum bisa dikaitkan kemanapun dari pelaku yang sudah tertangkap sebelumnya," papar Gustav.
Saat disinggung angka kejahatan dengan menggunakan senjata api di Aceh sepanjang tahun 2011, perwira menengah ini menyebutkan terdapat 40 kasus kejahatan dengan menggunakan senjata api di Aceh sepanjang 2011.
"26 sudah diungkap dan selebihnya masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan," jelas Gustav.
Sepanjang tahun tersebut pihaknya berkomitmen untuk memberantas peredaran senjata api yang berasal di masa konflik dulu. Alhasil, sebanyak 44 senjata api laras panjang dan pendek berhasil diamankan, selain granat pelontar dan 7 ribu amunisi yang juga turut diamankan.
"Kemungkinan masih ada sisa senjata api di masyarakat, kita mengimbau masyarakat segera menyerahkan senjata tersebut," imbaunya lagi.
Berikut rentetan penembakan misterius di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dalam sebulan terakhir.
1. 4 Desember 2011, sekitar pukul 23.00 WIB, aksi penembakan terjadi di barak pekerja perkebunan karet milik PT Satya Agung, di Krueng Jawa, Uram Jalan, Geureudong Pase, Aceh Utara. Tiga korban tewas, Sukatno, Heryanto, dan Sugiarto. Sementara 4 korban kritis dan 1 luka ringan akibat muntahan peluru tajam pelaku.
2. 10 Desember 2011, seorang bos perkebunan sawit menjadi sasaran penembakan pelaku yang menggunakan sepeda motor dan berhelm full face. Peristiwa tersebut terjadi saat korban tengah mengendari mobilnya. Beruntung, korban dapat melarikan diri dan lolos dari timah panas pelaku saat melihat pelaku menodongkan senjata ke arahnya.
3. 23 Desember 2011, mes pekerja yang tengah melakukan survei minyak dan gas di kawasan Gampong Lagang, Sawang, Aceh Utara, diberondong secara membabi buta oleh orang tidak dikenal. Tidak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.
4. 31 Desember 2011, seorang karyawan toko boneka di Jalan T Iskandar, Ule Kareng, Banda Aceh ditembak orang tak dikenal. Korban langsung tewas seketika. Korban diketahui bernama Wagino (40), warga Lamtemen, Banda Aceh. Insiden terjadi sekitar pukul 20.50 WIB.
5. 31 Desember 2011, para pekerja kabel Telkom yang berada di dalam mess, Kecamatan Jempa, Bireun, diberondong senjata api oleh orang tidak dikenal dan menggunakan helm, sekitar pukul 21.00 WIB. Korban langsung meninggal dunia. Mereka adalah Sunyoto, Suparno, dan Daud. Sementara korban luka 7 orang bernama Andri, Hasan, Kirul, Imam, Kopral, Aan dan Bonjol.
6. 1 Januari 2012, penembakan misterius menghantui wilayah Aceh Utara sekitar pukul 21.30 WIB. Satu orang dikabarkan tewas, dan satu kritis.
Terkait dengan kendala pengungkapan kasus yaitu minimnya saksi dan tidak adanya pesan dari pelaku, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usaman Nasution mengatakan, pihaknya tetap optimistis insiden berdarah tersebut dapat terungkap meski terdapat kendala dalam penyelidikannya.
"Setiap kasus ada titik lemahnya, keberhasilan pengungkapan tergantung anggota menganalisa TKP (tempat kejadian perkara). Polisi mengungkap semua itu berangkat dari TKP," paparnya.
Senada dengan Gustav, Jenderal bintang dua ini mengaku belum dapat mengaitkan aksi brutal penembakan di Aceh dengan momen pesta demokrasi yang akan berlangsung di Aceh.
"Belum bisa kita kaitkan, ini masih kriminal murni," tegasnya.
(ahy/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini