Kawasan wisata Legian, Kuta kini mulai bersolek. Jalan yang sempit tak lagi dipenuhi dengan galian yang menganga. Proyek saluran pengolahan limbah Denpasar Sewerage Development Project (DSDP) telah rampung.
Aspal yang dulu bergelombang dan dipenuhi penghalan proyek telah bersih. Kini, jalan Legian yang terkenal dengan Monumen Bom Bali, telah rapi dengan konsep pedestrian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menjelang perayaan tahun baru, proyek itu belum rampung 100 persen. Pekerja masih berjibaku menyelesaikan proyek yang tersisa hanya beberapa meter di bagian selatan Jalan Legian.
Arus lalu lintas masih semrawut. Kendaraan besar seperti truk yang mengangkut alat berat masih melintas di jalan, yang sebenarnya layak untuk pejalan kaki.
Kemacetan belum juga teruari dengan baik. Iringan kendaraan masih mengular sepanjang jalan Legian. Hilir mudik kendaraan dari gang-gang kecil, seperti gang poppies lane yang melintas ke jalan Legian membuat kemacetan tak terhindarkan.
Namun, kondisi jalan Legian itu tak menyurutkan kegembiraan wisatawan yang menikmati Bali. Memang, Kuta kini dipenuhi oleh kendaraan dari luar Bali, seperti Surabaya, Malang, Yogyakarta, hingga Jakarta.
"Liburan di Bali tetap asik meskipun masih macet di Kuta. Bali menyediakan wisata yang lengkap, dari pantai, gunung, danau, aneka atraksi budaya, hiburan, dan oleh-oleh," kata Astrid, wisatawan asal Surabaya yang berlibur bersama para sahabatnya.
(gds/anw)