"Terdapat 82 pelajar tewas akibat kasus tawuran ini. Sedangkan selebihnya ada yang mengalami luka berat dan ringan," kata Sekjen Komnas PA, Samsul Ridwan, dalam jumpa pers catatan akhir tahun di Kantor Komnas PA, Jl TB Simatupang, Jakarta, Selasa (20/12/2011).
Syamsul mengatakan hasil analisis Komnas PA menunjukkan tawuran pelajar terjadi karena kurangnya rasa tanggung jawab pada anak. Selain itu juga secara emosional anak sangat reaktif dan mudah terganggu secara emosional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, mengatakan akan mencoba mengumpulkan wali kota dan gubernur pada 2012. Hal ini dilakukan agar Satpol PP dilibatkan untuk menjaga ketertiban pada jam berangkat dan pulang sekolah.
"Mereka harus bisa mengamankan jalur-jalur tertentu yang rawan. Ini kita akan coba di ibukota dulu," katanya.
Arist mengatakan Komnas Anak juga akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan menyamakan pandangan bahwa kekerasan di sekolah harus dihapus. "Tidak bisa hanya satu sekolah yang punya pandangan anti kekerasan sementara sekolah lain tidak," tuturnya.
(nal/vit)