Alhasil, Dinas PU memilih merubah waktu pengerjaan menjadi malam hari. Namun, perubahan konsep kerja ini dinyatakan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo tetap tidak optimal.
"Saya minta pekerjaan di Sudirman itu coba dilihat kembali, karena sudah dikerjakan malam, tapi yang kerja malam sepertinya tidak optimal," terang Fauzi Bowo di Balaikota Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (12/11/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau malam hari apa yang dikerjaan?" tanyanya.
Foke sendiri mengaku sudah sering meninjau ke lokasi pengerjaan untuk mengetahui sejauh mana perkembangaan proyek ini. Hasil pengamatannya, pekerjaan malam hari ini hanya sebagian kecil saja.
"Saya sudah meninjau ke sana, saya lihat ada pekerjaan seperti pemasangan duckting tapi tidak masif," kritiknya.
Memilih waktu pengerjaan malam hari, harusnya bisa dikerjakan pada pagi hari. Sayangnya, hal itu tidak bisa dilakukan sehingga pengerjaan gorong-gorong ini terkesan lambat.
Dihubungi terpisah, Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Novizal mengatakan pihaknya akan terus mengawasi proyek ini. Ia mengatakan, sejauh ini kendala yang dihadapi karena beton yang harus dicor di tempat, sehingga pengeringannya diperlukan waktu satu minggu.
"Sebab jalan Jendral Sudirman akan dilintasi oleh banyak kendaraan, sehingga dikhawatirkan akan cepat rusak jika tidak mengunggu hingga kering. Semua gorong-gorong menggunakan box yang dicetak. Pemasangannya setiap tiga box diselingi dengan yang dicor. Diperkirakan pekerjaan gorong-gorong ini rampung pada 20 Desember ini," jelas Novizal.
(lia/her)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini