Dokter Pribadi: Nunun Mengalami Kecemasan Berat dan Tubuhnya Gemetar

Dokter Pribadi: Nunun Mengalami Kecemasan Berat dan Tubuhnya Gemetar

- detikNews
Senin, 12 Des 2011 07:20 WIB
Jakarta - Belum lama mendekam di Rutan Pondok Bambu, tersangka yang sempat buron dalam kasus pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI), Nunun Nurbaeti, mengalamai kecemasan berat. Alhasil, dokter keluarga yang menanganinya harus memberikan obat penenang.

"Terakhir waktu saya memeriksa, Ibu (Nunun) mengalami kecemasan berat sehingga diberi Sanax (obat penenang)," kata Dokter Keluarga Adang Daradjatun, Andreas Harry, saat berbincang dengan detikcom, Senin (12/12).

Andreas memeriksa kesehatan Nunun saat berada di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Sabtu (10/12) kemarin. Saat itu juga dirinya memberikan tindakan medis berupa pemberian pil untung merangsang ingatan Nunun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berikan juga vitamin untuk merangsang syaraf kognitifnya," tutur Andreas.

Saat diperiksa, imbuhnya, tampak beberapa gejala fisik yang tidak pernah diderita oleh Nunun. Dia mencontohkan, Nunun selama ini tidak pernah mengalami gejala tremor (gemetar), namun saat berada di penjara gejala tersebut mulai tampak.

"Selain itu kakinya bengkak, memori agak menurun. Ditanya nomor rumah dia tidak ingat, ditanya nomor kantor dia lupa," kata Andreas.

Saat pertama kali tiba di Gedung KPK, Andreas sempat memeriksa tensi sosialita ini. "Waktu pertama diperiksa di KPK tensinya sempat naik 180/90. Tapi terakhir diperiksa turun jadi 150/90," jelasnya.

Seperti diketahui, kesehatan tersangka kasus suap pemilihan DGS BI dipertanyakan. Ia didiagnosa mengidap penyakit amnesia. Namun saat disodorkan surat penangkapan oleh KPK, istri dari anggota DPR Adang Daradjatun ini langsung bisa menggoreskan tanda tangan di atas surat itu. Bahkan saat diperiksa KPK, Nunun tetap bisa menjawab sejumlah pertanyaan.

Nunun pergi dari Indonesia sejak November 2009. Dia pergi ke Singapura dengan alasan menjalani pengobatan. Saat itu Nunun sudah berstatus terperiksa dalam kasus dugaan suap DGS BI. Pada Mei 2011, KPK menetapkan Nunun sebagai tersangka.

Nunun ditangkap KPK pada Rabu lalu (7/11) di sebuah rumah kontrakan di Bangkok, Thailand. Nunun pun dipulangkan untuk menjalani proses persidangan.

Nunun tinggal di kamar asimilasi bersama 33 tahanan lain. Kondisi ini mungkin kontras dengan kehidupannya selama berada di luar sel. Nunun yang dikenal sebagai pengoleksi tas Hermes ini terbiasa hidup mewah. Bahkan selama di persembunyian di Bangkok, Thailand Nunun tinggal di rumah mewah.

Nunun akan menempati kamar asimilasi itu selama 1 minggu. Sebelum kemudian akhirnya akan ditempatkan di sel tahanan. Foto itu dibagikan petugas Rutan Pondok Bambu, sebagai bukti bahwa tidak ada fasilitas istimewa bagi istri anggota Komisi III DPR Adang Daradjatun itu.


(ahy/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads