Pramono: Tak Pantas Pandji Bercanda Sebut SBY Pernah Nyimeng

Pramono: Tak Pantas Pandji Bercanda Sebut SBY Pernah Nyimeng

- detikNews
Rabu, 07 Des 2011 19:50 WIB
Jakarta - Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengkritisi gaya bercanda presenter Pandji Pragiwaksono. Menurutnya, tak pantas Pandji bercanda, membawa-bawa simbol negara dikaitkan dengan tradisinya nyimeng.

"Ya nggak pantas lah ya, Karena apapun presiden itu sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Kalau Obama memang pernah mengakui secara langsung, tapi kalau SBY tidak. Dan itu bukan hal yang untuk bercandaan," tutur Pramono.

Hal ini disampaikan Pramono kepada detikcom, Rabu (7/12/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Pramono, penegak hukum perlu mengklarifikasi. Agar tidak menjadi fitnah.

"Saya tidak tahu dalam konteks apa, menurut saya kalau dia mencontohkan presiden perlu diklarifikasi. Ini sensitif bagi kehidupan moral kita," tegasnya.

Apalagi pernyataan Pandji dinilainya tak relevan."Saya sendiri tidak sepakat karena saya tidak pernah memakai seperti itu," ujarnya.
Oleh karena itu Pramono meminta Pandji segera mencabut pernyataan kontroversialnya itu. Karena belum tentu semua pernah menghisap ganja, terutama SBY.

"Karena tidak semua orang seperti yang bersangkutan (Pandji-red) menggunakan cimeng," jelasnya.

Entah bercanda atau bukan, ucapan kontroversial keluar dari mulut Presenter Pandji Pragiwaksono. Pria yang juga dikenal sebagai komedian itu dengan yakin menyebut kalau SBY juga pernah nyimeng alias menghisap ganja.


Pandji mengeluarkan ucapan itu usai peluncuran buku Hikayat Pohon Ganja di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, siang tadi. Pandji menyampaikan ucapannya itu karena dia melihat Presiden AS Barack Obama juga pernah mengaku kalau dirinya pernah nyimeng.

"Jangankan saya, Obama saja mengaku pernah nyimeng. Bahkan saya yakin, SBY itu pasti juga pernah nyimeng," ujar Pandji saat ditanya apakah pernah menghisap ganja.


(van/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads