"Hasil pemetaan multibeam menunjukkan bahwa jembatan patah di 50 meter dari arah Tenggarong, bending dan crack di meter 104, dan sisanya 104 meter duduk di dasar sungai hingga pylon sisi Samarinda," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) , Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu (4/12/2011) pagi.
Hasil analisa gabungan citra side scan sonar dan multibeam memberikan gambaran kondisi yang cukup jelas di kedalaman Sungai Mahakam. Analisa sementara terdeteksi 13 obyek bawah laut yang diduga berkaitan dengan ambruknya jembatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutopo menambahkan, sebelumnya dengan menggunakan side scan sonar terdeteksi tujuh titik di luar reruntuhan jembatan dan satu di bawah reruntuhan jembatan. Titik-titik tersebut diindikasi sebagai kendaraan.
"Namun dengan memadukan multibeam echosounder dan side scan sonar, tim BPPT mengidentifikasi 13 objek. Semua objek sudah diketahui koordinat posisinya," sambung Sutopo.
(fjp/fjp)