Tiang Utama Jembatan Kukar Rawan Roboh, Proses SAR Distop

Tiang Utama Jembatan Kukar Rawan Roboh, Proses SAR Distop

- detikNews
Kamis, 01 Des 2011 23:46 WIB
Jakarta - Pencarian korban runtuhnya jembatan Kutai harus dihentikan sementara karena mengalami kendala. Tiang utama atau pylon jembatan tersebut tidak stabil sehingga penyelaman tim SAR pun terpaksa dihentikan.

"Pelaksanaan penyelaman hari ini dihentikan pada pukul 09.30 WIB. Hal tersebut disebabkan terjadi gerakan pada pylon (tiang utama) jembatan sisi Tenggarong," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (1/12/2011).

"Kapolda memerintahkan agar kegiatan penyelaman segera dihentikan karena dikhawatirkan bila pylon itu roboh, dapat mengancam keselamatan para penyelam," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengatasi hal tersebut, pihak pemerintah setempat tengah melakukan pengelasan pada rangka jembatan yang rawan roboh. Diperkirakan proses pencarian korban akan dilanjutkan kembali pada Jumat (2/12) pagi.

"Agar pylon jembatan stabil, saat ini sedang dilakukan pengelasan pada sisa rangka jembatan agar rangka tersebut tidak meluncur dan menabrak fondasi jembatan. Kegiatan pengelasan tersebut diharapkan selesai malam ini agar penyelaman dapat dilanjutkan lagi besok pagi," jelas Sutopo.

Menurut Sutopo, esok hari tim SAR akan mulai mengangkat mobil maupun kendaraan yang ikut tercebur ke dalam sungai saat jembatan Kukar roboh pada 26 November lalu. Sejumlah peralatan yang dibutuhkan telah disiagakan di lokasi.

"Rencana besok pagi adalah melanjutkan penyelaman untuk mengikat mobil, baru nanti ditarik ke atas menggunakan crane. Tug boats, ponton, crane, dan balon semuanya masih standby di lokasi," terangnya.

Sementara itu, pembangunan dermaga darurat, lanjut Sutopo, juga akan mulai dilakukan esok pagi. "Sebanyak 2 buah ponton besar sudah disiapkan untuk persiapan membangun dermaga darurat. Mobilisasi bahan dan peralatan untuk membangun dermaga darurat akan dilaksanakan besok pagi," tandas Sutopo.

(nvc/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads