'Malam Syahwat' di Bangkok

Laporan dari Thailand

'Malam Syahwat' di Bangkok

- detikNews
Senin, 28 Nov 2011 13:52 WIB
Jakarta - Malam itu Rabu (23/11) lalu sekitar pukul 22.00 waktu Bangkok, mobil Alphard dan sopir yang mengantar rombongan kami berhenti di suatu tempat terpencil dan sepi di kawasan Silom, Thailand. Sopir yang merupakan warga Bangkok itu beranjak lebih dulu dari mobil untuk bernegosiasi dengan pemilik tempat itu. Lalu negosiasi selesai, kami bersebelas dipersilakan masuk ke ruangan itu.

Uang sekitar 1.500 Bath atau sekitar Rp 450 ribu, menjadi tanda masuk untuk kami. Ketika masuk, kami disuguhi hingar bingar musik serta gemerlap lampu disko remang-remang. Ya namanya lady's show.

Satu perempuan berbikini two pieces menunjukkan bangku kami di belakang. Di depan panggung, sudah berdiri seorang perempuan Bangkok berbikini two pieces warna hitam. Perempuan berambut panjang dengan lekuk tubuh aduhai berdiri di depan satu tiang. 3 Tiang besi lagi menunggu untuk diraba-raba perempuan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya berdiri, perempuan itu meliuk-liuk di depan tiang. Menari-nari sembari menghimpitkan dua pahanya yang mulus ke tiang. Semua mata penonton melihat tanpa berkedip. Terlebih lagi kaum Adam yang penasaran dengan aksi perempuan itu.

Dia bergerak dari tiang besi satu, ke tiang lainnya. Penonton gelisah melihat aksi 'tiang' perempuan setinggi sekitar 160 cm dengan berat sekitar 44 kg itu. Melihat gelagat penonton yang gelisah, perempuan itu menampilkan aksi yang lebih berani dengan tiba-tiba dia membuka pakaiannya. Sang penari pun bugil.

Aksi berikutnya dari penari berusia sekitar 27 tahun itu lebih 'panas'. Sang penari itu mengeluarkan kertas warna panjang dari (maaf) kemaluannya, entah itu trik sulap atau bukan. Yang jelas penonton terpesona dengan aksi tersebut.

Setelah selesai, penari bugil itu turun dari panggung. Satu penari lainnya lantas naik ke atas panggung. Aksi pertamanya sama dengan perempuan yang pertama.

Pengunjung yang mayoritas bule-bule, orang Arab, bahkan orang Melayu terkesima. Para wanita bule juga penasaran melihat aksi para penari bugil di atas panggung.

Setelah menanggalkan pakaiannya, perempuan itu mulai beraksi lagi. Kali ini aksinya lebih berbahaya. Perempuan berkulit kecoklatan itu mengeluarkan banyak silet dari kertas warna panjang yang keluar dari (maaf) kemaluannya. Namun penari bugil itu tidak menampakkan wajah sakit. Wajahnya tegas dengan tatapan mata tajam ke pengunjung. Penonton pun tepuk tangan setelah aksi berakhir.

Aksi berikutnya dilakukan penari berkulit putih berambut panjang. Dengan berbikini two pieces warna biru putih, perempuan itu meliukkan tubuhnya di tiang. Setelah berbugil ria, sang penari itu duduk di atas panggung. Dia lantas 'bermain' dengan peniup balon.

Di tengah-tengah aksi perempuan itu, pengunjung bisa memesan minuman. Namun sayang, peralatan minum seperti gelas tidak tertata rapi dan tampak kotor.

Hati-hati bagi pengunjung pria yang tidak disertai perempuan saat menonton pertunjukan tersebut. Malam itu, penari berbikini gentayangan mencari pria tanpa pasangan di tempat itu.

Sang penari awalnya meminta dibelikan minuman whiskey pada pria yang datang sendirian itu. Sang lelaki dipijit, dicium pipinya, lantas dipegang-pegang tubuhnya. Aksi perempuan itu tidak lama. Dia lantas meminta bayaran sekitar Rp 500 ribu untuk segelas whiskey. Sang lelaki akhirnya sadar dengan aksi 'tipu' perempuan itu. Namun nasi sudah menjadi bubur, sang pria pun memilih melanjutkan menikmati pertunjukkan yang terus berlangsung.

Sang penari nakal itu lantas mendekati kaum Adam lainnya. Kali ini dia memijat-mijat tangan pengunjung kaum Adam. Tujuannya tak lain meminta uang tips. Jadi bagi kaum Adam, waspadalah!

Setelah disuguhkan aksi ekstrem, penonton disuguhi aksi dua perempuan yang berhubungan intim. Musik romantis diputar untuk mendukung suasana aksi dua perempuan bugil itu. Lampu disko juga semakin redup. Mereka memperagakan adegan-adegan bercinta dengan beraneka gaya. Keduanya melakukan adegan itu tanpa ekspresi dan tanpa bersuara.

Aksi terakhir, seorang laki-laki naik ke atas panggung. Laki-laki kekar itu masuk ke panggung dalam keadaan polos. Seorang perempuan berambut panjang tanpa pakaian sudah menunggu di atas panggung.

Suara musik lantas diubah dengan lagu Hero-nya Mariah Carey. Suasana menjadi sangat romantis. Pengunjung lantas disuguhi berbagai gaya bercinta oleh pasangan itu.

Saat melakukan adegan bercinta itu, mereka juga tidak mengeluarkan suara. Lagi-lagi wajah mereka tanpa ekspresi. Saat adegan keduanya selasai, musik tidak berhenti. Para penari telanjang masih 'menghidupkan' panggung.

Untuk diketahui, kebanyakan penari telanjang di Thailand bukanlah perempuan tulen, melainkan transgender. Di Thailand juga ada beberapa tempat yang menyajikan 'wisata mata'. Salah satu tempat yang terkenal dengan kevulgaran aksi penarinya adalah Patpong.
(nik/vit)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads