"Menyikapi terhadap runtuhnya jembatan Kutai Kertanegara kami pimpinan DPR menyampaikan rasa dukacita dan keprihatinan yang mendalam. Kejadian tersebut sangat mengejutkan karena dari desain teknik masih sangat jauh dari lifetime dari bangunan infrastruktur yang hanya 10 tahun padahal harusnya tahan 50 sampai 100 tahun,"tutur Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2011).
Menurut Taufik harusnya Menteri PU bekerjasama dengan Menhub menjaga fasilitas publik. Apalagi yang menjadi infrastruktur penting kehidupan rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berharap setelah ini tak ada lagi kecelakaan serupa. Tentu dengan pengawasan dan kerja keras pemerintah dalam mengamankan infrastruktur penting.
"Hikmah dari kejadian ini kami mengharapkan kepada Kementerian terkait khususnya masalah pembangunan infrastruktur harus benar-benar memperhatikan maintenance inspection. Kita sebagai bangsa yang besar tentunya runtuhnya jembatan ini dari segi enginering sangat memalukan. Harusnya masih berumur minimal 50 sampai 100 tahun kemudian runtuh pasti ada keteledoran teknis," harapnya.
"Jalan layang di Slipi coba dilakukan maintenance inspection jangan menunggu ada korban," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Jembatan Kukar yang menghubungkan 2 wilayah Kecamatan Tenggarong Seberang dan Kecamatan Tenggarong, ambruk pada Sabtu (26/11/2011). Akibat dari insiden jembatan yang masih berusia 10 tahun itu, sedikitnya 10 orang meninggal dunia, 40 orang luka-luka serta 33 orang dilaporkan hilang.
Menteri PU Djoko Kirmanto yang juga tiba di lokasi menyebut ambruknya jembatan tersebut terbilang langka mengingat jembatan tersebut masih berusia 10 tahun. Upaya pencarian korban pun masih terus dilakukan hingga saati ini dengan melibatkan tim SAR gabungan.
(van/ndr)