Pria Somalia Pelaku Tindak Asusila pada Jamaah Indonesia Dipecat

Laporan dari Arab Saudi

Pria Somalia Pelaku Tindak Asusila pada Jamaah Indonesia Dipecat

- detikNews
Rabu, 23 Nov 2011 23:45 WIB
Madinah - Pelaku tindak asusila pada seorang jamaah wanita Indonesia di sebuah hotel di Madinah adalah seorang pekerja dari Somalia. Pria 20-an tahun itu dipecat majikannya hari ini juga.

Kepala Pengamanan Kantor Misi Haji Indonesia Daker Madinah, Letkol M Yahdi, langsung turun tangan mengusut kasus itu. Bersama sejumlah petugas haji di sektor dan kloter, Yahdi melakukan pertemuan dengan majmuah maupun pemilik hotel Sama Shahab tempat korban menginap, usai zuhur hingga usai ashar, Rabu (23/11/2011).

Hasil dari pertemuan itu, pemilik hotel setuju untuk memecat pemuda Somalia itu hari ini juga dan akan mendeportasinya. "Bila Anda masih melihat wajah dia berkeliaran di Madinah, maka tangkaplah dan Anda kami beri hadiah 10 ribu riyal," kata Yahdi menirukan ucapan pemilik hotel, sebagai kesungguhan sikapnya memecat pemuda itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hasil wawancaranya dengan korban, seorang ibu berusia 56 tahun, Yahdi menjelaskan kronologi peristiwa asusila itu. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (22/11) sekitar pukul 7 pagi. Kala itu rombongan korban telah berangkat berziarah ke tempat-tempat bersejarah di Kota Nabi. Karena ibu tersebut kurang enak badan, dia memutuskan tidak ikut.

Mungkin dipicu tidak enak badan, si ibu ingin makanan hangat. Dia berinisiatif membeli bakso. Di lantai 4, dia bertemu dengan pemuda Somalia yang bekerja di hotel itu. Si ibu memberi pemuda itu uang dan meminta tolong membelikan bakso. Tapi rupanya bahasa mereka tidak nyambung. Akhirnya si ibu memutuskan turun dengan lift, pemuda itu mengembalikan uangnya, lalu memijitkan tombol lift. Ternyata pemuda itu ikut masuk lift dengannya.

Saat itulah tindak asusila terjadi. Pemuda jangkung itu memeluk si ibu, meraba tubuh dan wajah si ibu yang bertubuh mungil itu. Tidak ada insiden pelaku mengangkat rok korban seperti diberitakan sebelumnya. Namun pelaku sempat 'memamerkan' organ vitalnya.

Korban berhasil lepas dari pelaku ketika pintu lift terbuka di lantai B2. Si ibu dengan gemetar membeli bakso untuk dibungkus. Melihat kondisi si ibu tersebut, penjual bakso mengantarkan ibu hingga ke hotelnya.

Ketika rombongannya pulang, si ibu menceritakan kepada pimpinan kloter. Malam harinya, ketua kloter berhasil menemukan pemuda Somalia itu. Dia mengajak bicara, bahkan memberinya cincin. Tak lupa dia memfoto pemuda itu. Foto itu lalu diperlihatkan kepada korban dan korban membenarkan dia pelakunya.

Kasus ini ditindaklanjuti dengan pertemuan petugas haji Indonesia, majmuah dan pemilik hotel hari Rabu siang. Ketika pemuda Somalia itu muncul sekitar pukul 15.00 WAS (pukul 19.00 WIB), dia langsung disergap. Dia diinterogasi dan ditekan agar tidak berbohong. Pemuda itu hanya tertunduk, termangu dan mengakui perbuatannya.

"Dia bilang, dia memeluk (korban) serasa memeluk mama," kata Yahdi.

Apa pun alasan pemuda itu, apa yang dilakukannya melanggar hukum. Dalam pertemuan itu muncul dua opsi. Pertama, pemuda itu dipolisikan. Tapi risikonya, korban akan menjadi saksi di kantor polisi. Kegiatan ibadahnya di Madinah terganggu, apalagi sedang sakit. Bisa-bisa rencana pulang ke Tanah Air juga terhambat karena harus bersaksi, termasuk saat kasus itu dilimpahkan ke pengadilan. Kedua, pemuda itu dipecat. Pihak hotel dan majmuah sepakat dengan usul kedua.

"Pria itu baru 1,5 bulan bekerja. Dia dipecat dan akan dipulangkan ke negaranya," kata Yahdi. Tindakan tegas majmuah dan pemilik hotel juga sebagai pelajaran bagi tenaga kerja lainnya.

Atas insiden itu, Yahdi mengimbau, bila ada jamaah yang berhalangan melakukan kegiatan secara berombongan karena alasan syar'i atau sakit, sebaiknya tidak ditinggal sendirian di hotel. Ketua rombongan/kloter bisa melaporkan kepada petugas sektor bahwa ada jamaah yang ditinggal, sehingga petugas sektor bisa mengawasi. "Itu sebagai tindakan antisipatif," kata Yahdi.


(nrl/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads