Karena keuangan yang pas-pasan, Eko memilih bermalam di Masjid Al Bina di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta. Pria asal Gresik, Jawa Timur, itu rupanya tak ingin ketinggalan sedikit pun momen di lapangan hijau dalam SEA Games XXVI kali ini.
"Saya sudah sejak 1 minggu lalu ke sini, berangkat naik kereta sejak tanggal 13 November," kata Eko kepada detikcom di GBK, Senin (21/11/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya datang sendiri. Saya sudah dapat tiket untuk pertandingan nanti," ujar Eko yang mengenakan kostum Timnas sambil menunjukkan tiketnya.
Eko mengaku antre di loket sejak Senin dini hari pukul 00.00 WIB, padahal loket baru dibuka pukul 10.00 WIB. Eko berharap saat pertandingan final nanti malam, pasukan Garuda Muda bisa dengan mudah mengacak-acak gawang tim Harimau Malaysia. "Tidak muluk-muluk, 2-1 untuk Indonesia. Yang penting juara," kata dia bersemangat.
Bukan hanya Eko saja yang rela datang jauh-jauh dari kampung halamannya demi melihat langsung laga Timnas Indonesia. Hendra dan teman-temannya sudah tiga hari meninggalkan Semarang dan bergabung dengan Eko serta puluhan orang lainnya menginap di Masjid Al Bina.
"Kami naik kereta ke Jakarta," ucap pria 21 tahun itu sambil membawa syal bertuliskan 'Garuda di dadaku'.
Hendra juga bersyukur sudah mengantongi tiket untuk menonton pertandingan final malam nanti. Selembar tiket kategori 4 seharga Rp 25 ribu sudah didapatkannya sejak dini hari tadi. Sekarang dia bergabung dengan pendukung Timnas RI yang sudah mulai memerahkan GBK.
Sementara itu, antrean pembelian tiket masih terlihat di Pintu I. Calon penonton mengantre untuk mendapatkan tiket kategori 3 dan 4. Panjang antrean sekitar 50 meter, dan ada 4 jalur antrean di sana. Kendati panitia sudah mengatakan tiket habis, namun mereka masih setia mengantre di bawah terik matahari.
"Loket cepat dibuka dong!" kata Edo (18) dari Cijantung yang sedang mengantre dengan wajah kesal.
Di loket penjualan tiket tidak tampak si penjual. Penjaga tiket sudah meninggalkan loket sejak pukul 11.00 WIB dan hingga pukul 14.00 WIB belum kembali ke bilik penjagaan. Tidak terlihat pula polisi di sekitar loket.
Matahari kian bersinar terik. Suara terompet beradu dengan suara beberapa pengantre tiket yang meminta loket segera dibuka kembali. "Bukaaa!! Bukaaa!!"
(vit/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini