Putra MS Hidayat: Kami Kehilangan Ibu Pendidik yang Selalu Mendoakan

Putra MS Hidayat: Kami Kehilangan Ibu Pendidik yang Selalu Mendoakan

- detikNews
Sabtu, 19 Nov 2011 17:21 WIB
Jakarta - Putra-putri MS Hidayat masih tak percaya dengan kepergian ibunda tercinta Nuraini Mahdiati, secara mendadak pagi tadi. Mereka mengaku kehilangan ibu yang selalu mendidik dan menolong dalam doanya.

"Beliau memang bisa dibilang figur yang sangat menolong kita, mendidik kita, juga mendoakan kita," cerita Muhammad Nayaka Untara (29) yang ditemui di rumah duka Jl Sisingamangaraja no 27 Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (19/11/2011).

Nayaka adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara. Saat wawancara berlangsung ditemani kakaknya Muhammad Kemal Pasha (33).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sikap baik hati sang ibu, membuat Nayaka memahami rasa duka mendalam yang dirasakan ayahnya. Keluarga yang ditinggal pun mengaku tak memiliki firasat apapun.

"Kalau saya lihat bapak nggak akan seperti ini kalau nggak ada dukungan dari ibu. Makanya sampai bapak pun shock mendengar kabar ibu pagi tadi. Beliau memang pembawaannya baik hati, mengayomi sampai saat terakhir pun kita nggak ada yang punya firasat bakal meninggal atau gimana," kata Nayaka dengan mata yang masih terlihat memerah.

Saat kejadian terjadi, Nayaka mengaku sedang bersama ibunya. Mereka bersama-sama sejak hari Kamis (17/11) berada di Surabaya dan menginap di Hotel JW Marriot untuk menghadiri pernikahan sahabat almarhumah.

"Ya ada saya dan kaka saya," tambah pria yang juga mantan suami artis Enno Lerian tersebut.

Menurut Nayaka, kejadian Sabtu kelabu pagi tadi begitu cepat dan tidak terduga. Karena Nayaka tidak melihat hal yang ganjil pada ibunya.

"Nggak apa-apa si sebenarnya secara fisik, kalau dalamnya kayanya juga nggak apa-apa, karena malamnya masih ketawa-ketawa sama teman-teman, saya, dan kakak saya juga. Tapi tiba-tiba pagi setelah salat subuh pukul 05.30 WIB subuh beliau pergi ke kamar mandi, jatuhlah beliau setelah buang air, dengan posisi tersungkur di lantai. Secepatnya kita larikan ke RS Siloam," katanya.

Setibanya di Siloam, menurut dokter ibunda sudah nggak tidak lagi bernafas. Namun pertolongan utama terus kita usahakan. Sayang, Tuhan berkendak lain dan Ani Hidayat dinyatakan meninggal pada pukul 06.30 WIB.

"Diagnosanya belum jelas, karena secara riwayat nggak ada penyakit yang berlebihan, paling terakhir itu kolesterolnya sempat tinggi dari biasanya. Selain itu nggak ada penyakit apa-apa, paling sakit kaki karena rematik," ungkapanya.

(lia/anw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads