"Pada malam ini kita telah melakukan serah terima seorang warga negara Indonesia, Masadi, karyawan Kalbe Farma yang diculik (sekelompok orang Nigeria bersenjata)," terang Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Kementerian Luar Negeri, Tatang Boedi Utama Razak.
Hal itu disampaikan Tatang usai acara serah terima antara Kementerian Luar Negeri ke pihak Kalbe Farma di Kementerian Luar Negeri, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2011) dini hari. Dalam serah terima tersebut turut hadir Masadi dan yang mewakili dari Kalbe Farma, Apik Ibrahim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Kondisinya) sangat stabil, meskipun ketika beberapa hari terakhir sempat tidak diberi makan dan minum oleh para penculik. Memang cukup letih, tapi secara keseluruhan cukup stabil dari hasil pemeriksaan," katanya.
Masadi diculik kelompok bersenjata pada tanggal 23 Oktober lalu di wilayah Kano, Nigeria Utara. Para penculik meminta uang tebusan sebesar USD 500 ribu atau sebesar Rp 4,5 M.
"Sebenarnya sudah ada pembicaraan untuk penyerahan uang, tapi ketika dilakukan penyerahan uang itu sendiri lalu pihak polisi sudah mengintai dan dia menyadari sehingga dia (penculik) lari, dan diamankan pihak kepolisian. Jadi belum sempat menerima," katanya.
Tatang menambahkan proses pembebasan ini memang tidak mudah. Dengan koordinasi yang baik dengan pihak kepolisian setempat, lanjutnya, Masadi bisa terbebas tanpa tebusan.
"Oleh penculik itu, Masadi ditinggalkan selama tiga hari. Dia berjuang membebaskan diri dan kemudian bertemu dengan pihak patroli yang sedang mencari lokasi tempat penculikan itu sendiri," tambah Tatang.
Masadi yang dimintai komentar usai acara serah terima memilih bungkam. Dia tampak berjalan cepat menuju mobil sambil terus mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih, terima kasih," kata Masadi yang mengenakan jas berwarna krem.
(lia/rdf)