Berkat Tulang Ikan, Mahasiswi UGM Juara Lomba Inovasi Pangan

Berkat Tulang Ikan, Mahasiswi UGM Juara Lomba Inovasi Pangan

- detikNews
Rabu, 09 Nov 2011 16:31 WIB
Yogyakarta - Tulang ikan selama ini hanya menjadi sampah, ternyata mampu memenuhi kebutuhan asupan kalsium bagi manusia. Tapi masalahnya, bagaimana caranya kita menyantap tulang ikan yang berupa duri itu secara enak dan tentu saja tanpa melukai organ rongga mulut.

Sari Asrini dan Dwi Retno Wulandari punya jawabannya. Dua orang mahasiswi jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) ini berhasil mengolah duri tulang ikan menjadi santapan yang bergizi, tidak melukai organ rongga mulut dan enak.

Hasil olahan Sri dan Dwi adalah keripik tulang ikan. Makanan ringan yang diberi label Fish Bone Calcium Chips atau sering disebut FB Calchips bahkan menjurai lomba Inovasi Pengembangan Produk Perikanan yang digelar Direktorat Pengolahan dan pemasaran Hasil Perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lomba berlangsung 24 Oktober 2011. Di dalam lombayang diikuti oleh 50 tim dari sejumlah perguruan tinggi dan instansi se-Indonesia, duet dari UGM ini keluar sebagai juara II.

"Kami mencoba memanfaatkan limbah tulang ikan yang memiliki kandungan kalsium tinggi. Inilah yang menjadi nilai lebih di mata dewan juri," ungkap Sari Asrini di Kampus UGM, di Bulaksumur Yogyakarta, Rabu (9/11/2011).

Menurut Sari inovasi produknya ini mampu membantu memenuhi kebutuhan asupan kalsium masyarakat. Saat ini asupan kalsium masyarakat Indonesia masih cukup rendah berkisar antara 270-300 mg per hari. Padahal asupan kalsium yang dianjurkan menurut standar internasional adalah sebesar 1.000-1.200 mg per hari.

"Rendahnya asupan kalsium menjadikan masyarakat rawan terhadap penyakit defisiensi kalsium yang bisa menyebabkan gangguan pada tulang," katanya.

Sari mengatakan dalam satu gram keripik atau setara dengan satu keping keripik mengandung 16,8 mg kalsium. Menyantap 60-70 keping Calchips per harinya dapat memenuhi asupan konsumsi kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh.

Menurut dia, untuk membuat FB Calchips menggunakan tulang ikan tuna. Tulang ikan tuna memiliki kandungan kalsium tertinggi dibanding ikan lainnya yaitu berkisar antara 12,9 persen - 39,24 persen.

Tulang ikan diperoleh dari sentra produksi steak yang berlokasi di Sonosewu, Kasihan, Bantul. Untuk membuat keripik, tulang ikan tuna lebih dulu dibuat menjadi tepung. Proses pembuatan tepung tulang ikan adalah dengan mempresto terlebih dahulu selanjutnya ditumbuk dan dikeringkan.

"Satu kilogram tulang ikan tuna biasanya mampu dihasilkan sebanyak 400 gram tepung tulang ikan," kata Sari.

Selain tepung tulang ikan lanjut dia, dalam membuat FB Calchips juga menggunakan tepung kentang dan tepung sagu. Bahan baku tersebut dicampur dengan margarin, bumbu penyedap rasa dari bawang putih, bawang merah, garam dan air.

"Camilan ini selain memiliki kandungan kalsium tinggi juga menyehatkan karena tidak mengandung MSG. Kami memang tidak menambahkan penyedap rasa buatan dalam pembuatan keripik ini, " katanya.

Sementara itu Dwi Retno menambahkan FB Calchips memiliki rasa yang gurih dan memiliki tekstur yang renyah. Rasa yang ditawarkan adalah original dan barbeque. Harga keripik dengan dua variasi rasa ini cukup terjangkau dengan kisaran harga mulai Rp 19 ribu - Rp 28 ribu/kg.

"Kita juga membuat dalam kemasan kecil dengan harga yang lebih murah," katanya

Menurut Retno, meski berpotensi untuk dikembangkan secara industri, dirinya belum berencana untuk memproduksi dalam skala massal dan melemparkannya ke pasaran umum.

"Kami masih fokus untuk melakukan penyempurnaan dan modifikasi produk serta menambah variasi rasa dan yang lainnya," pungkas Retno.

(bgs/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads