Sejarawan Asvi Warman Adam kembali menegaskan, Sjafruddin adalah Presiden ke-2 RI. Alasannya, pria kelahiran Banten 28 Februari 1911 itu pernah menjabat Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), yang dibentuk ketika Presiden Soekarno dan Wapres Mohammad Hatta ditangkap Belanda pada Agresi Militer II 1948.
"Meski memakai nama 'ketua' bukan 'presiden', beliau telah menjalankan fungsi kepresidenan," kata Asvi saat dihubungi detikcom, Selasa (8/11/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Sjafruddin, menurut Asvi, Presiden yang 'hilang' dalam sejarah republik ini adalah M Assat. Dia adalah Presiden RI ketika Indonesia berubah bentuk menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS). Wilayah RI saat RIS adalah Yogyakarta.
"Bagaimana pun Assat pernah menjabat 'Presiden RI', dan Soekarno adalah Presiden RIS saat itu," kata Asvi.
Jika diurutkan, papar Asvi, Presiden ke-1 RI adalah Soekarno, Presiden ke-2 RI Sjafruddin Prawiranegara, Presiden ke-3 RI M Assat, Presiden ke-4 RI Suharto, Presiden ke-5 RI BJ Habibie, Presiden ke-6 RI KH Abdurrahman Wahid, Presiden ke-7 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-8 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
"Harusnya foto presiden di Istana Negara ditambahi dua foto, Sjafruddin dan Assat," cetus ilmuwan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ini.
(lrn/lrn)