"Di Semarang, dia cari 2 jenis pekerjaan tapi belum terealisasi selama 10 hari itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (4/11/2011).
Dea meninggalkan Jakarta sejak Senin 24 Oktober lalu dengan membawa uang Rp 3 juta lebih. Uang tersebut seharusnya dibayarkan untuk keperluan biaya kuliahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, menurut seorang penyidik yang enggan disebut namanya, Dea berangkat ke Semarang untuk mencari pekerjaan. "Dia sempat daftar ke kafetaria dan daftar jadi pramugari," kata penyidik itu.
Dea bahkan menjadikan pelariannya itu sebagai 'jurnal' yang ia rangkum dalam sebuah handphone miliknya. "Dia konsep, dia tulis di handphone dia habis dari mana, ngelamar kerjaan di mana," ujar penyidik lagi.
Dea hilang sejak 24 Oktober lalu dan keluarga melapor ke Mapolda Metro Jaya pada 26 Oktober lalu. Saat itu, mahasiswi semester 9 Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti itu berpamitan untuk pergi kuliah.
Terakhir kali meninggalkan rumahnya di Perumahan Galaxy, Bekasi, Dea mengenakan kaos berwarna cokelat dan celana jeans warna hitam. Dea pamit ke kampusnya dengan menumpang ojek hingga Kalimalang, Bekasi.
(mei/lrn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini