Tim Sukses Capres Terima Kemenangan Megawati di Bali
Rabu, 14 Jul 2004 12:31 WIB
Jakarta - Hasil akhir penghitungan suara pilpres di Bali menunjukkan Megawati-Hasyim unggul dengan meraih 54,72% suara. Disusul SBY-JK 32,08 % suara. Wiranto-Wahid 10,34 % suara, Amien-Siswono 2,38 % suara dan Hamzah-Agum 0,48 % suara.Demikian rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu presiden dan wakil presiden tahap pertama tahun 2004 Provinsi Bali yang dibacakan Ketua KPUD Bali Anak Agung Gede Oka Wisnumurti di Kantor KPUD Bali, Jalan Tjok Agung Tresna, Bali, Rabu (14/7/2004).Turut hadir masing-masing tim kampanye capres-cawapres, diantaranya Ketua Tim Kampanye SBY-JK Jro Gede Karang Tangkid Suarsana, Ketua Tim kampanye Mega-Hasyim Ida Bagus Suryatmaja dan Tim Kampanye Wiranto-Wahid Made Suwantina. Tiap tim kampanye diminta menandatangani berita acara dan form pernyataan keberatan.Mega-Hasyim memperoleh 1.115.788 suara (54,72%), SBY-JK meraih 654.127 suara (32,08%), Wiranto-Wahid dapat 210.784 suara (10,34%), Amien-Siswono 48.472 suara (2,38%) dan posisi juru kunci Hamzah-Agum meraih 9.791 suara (0,48%).Setelah hasil pilpres dibacakan, semua tim kampanye capres beserta saksi menerima dengan iklas hasil pilres di Bali. Mereka tidak mengisi form keberatan yang telah disediakan. Sementara itu, suara sah mencapai 2.038.962 suara (98,5%). Tidak sah 30.353 suara (1,5%). Menurut Wisnumurti, surat suara yang tidak sah pada pemilu presiden mengalami penurunan yang sangat drastis sebesar 6 %. Suara tidak sah pada pemilu legislatif mencapai 7,5 % sementara pada pilpres hanya 1,5 %."Berkat adanya surat edaran KPU nomor 1151 yang sempat membuat KPU kelabakan, rupanya sangat membantu meminimalisasi surat yang tidak sah," ujar Wisnumurti.Golput Naik 4 %Dalam kesempatan itu, Ketua KPUD Bali Anak Agung Gede Oka Wisnumurti mengatakan jumlah Golput di Bali sangat signifikan sebesar 468.921 suara (18,6 %) dari jumlah pemilih 2.535.601 suara.Dibanding pemilu legislatif, kata dia, jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih mengalami peningkatan sekitar 4 % lebih. "Pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 4 % lebih dibanding pemilu legislatif. Kalau pemilu legislatif yang tidak memilih 13,38 % dan kalau sekarang 18,6 %," demikian Wisnumurti.
(aan/)