"Beberapa isu strategis yang perlu segera direspon, adalah kebijakan penanganan kawasan kumuh, kebijakan permukiman di dekat Stasiun Kereta Api dan mass rapid transit (MRT), kebijakan penanganan penduduk di bantaran kali, dan kebijakan pengendalian pertumbuhan penduduk," pesan Fauzi Bowo kepada Syahrul saat acara pelantikan di Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Kamis (3/11/2011).
Syahrul dilantik menggantikan Margani Mustar, yang memasuki masa pensiun. Sedangkan posisi Syahrul di Walikota masih kosong, sehingga tugas-tugasnya akan dilakukan sementara oleh Plh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fauzi juga berpesan, dengan jabatan barunya ini Syahrul dapat menjalankan peran strategisnya sebagai sistem integrator yang bukan semata menyelesaikan persoalan sektor kependudukan dan permukiman saja. Syahrul juga diminta memberikan solusi terhadap keseluruhan sistem yang bermuara pada masalah pengendalian kependudukan dan permukiman di DKI Jakarta.
"Sebagai deputi saya harap, bisa memberikan saran sebagai solusi yang dapat dilaksanakan, dan sebelumnya telah melalui pembahasan lintas sektor, lintas tingkat pemerintahan dan lintas Daerah Otonom," harapnya.
Selain itu Fauzi juga meminta Syahrul membenahi dan melakukan penertiban administrasi kependudukan di Jakarta terlebih dengan adanya program eKTP.
Β "Karena pemerataan persebaran penduduk juga akan berdampak pada pemerataan pembangunan yang tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas pria yang akrab disapa Foke ini.
(lia/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini