Virus Ponsel Beredar di Ambon

Ralat Berita

Virus Ponsel Beredar di Ambon

- detikNews
Rabu, 14 Jul 2004 13:30 WIB
Ambon - Virus telepon seluler atau ponsel kini beredar di Ambon. Bahkan dua warga pengguna ponsel mengalami nasib naas. Pasalnya, ponsel keduanya rusak total akibat menerima telepon dari nomor +6285200000000. Salah seorang warga kompleks Asrama TNI PHB Jl Pattimura, Hamzah Fataruba, mengaku, ponsel miliknya jebol saat menerima telepon dari nomor tersebut."Saya ditelpon dengan nomor itu, tapi saat diangkat, terus tidak terdengar suara apapun. Kemudian, saat ingin memakai Hp, ternyata Hp saya tidak dapat digunakan lagi. Setelah diberitahu saudara saya perihal nomor itu, saya baru tahu, jika itu virus Hp," ungkap Fataruba kepada detikcom, di kediamannya, Selasa (12/07/2004).Nasib yang sama dialami, Ny Hilda Tuankotta, warga Tanah Rata desa Batu Merah Ambon. Ny Hilda mengaku, juga menerima telepon dari nomor yang sama. Padahal sebelum itu, dirinya sudah diberitahu anaknya, agar tidak menerima telepon dari nomor virus tersebut."Saya sudah diberitahu. Tapi karena Hp saya bunyi, dan tanpa melihat siapa yang nelpon, saya langsung angkat dan berbicara, tapi tidak mendengar suara orang yang nelpon. Setelah saya lihat nomor, ternyata nomor itu yang diingatkan anak saya. Saya coba menggunakan Hp, ternyata benar. Hp saya blong, dan tidak terpakai lagi," sesal Ny Hilda.Terkait soal ini, detikcom telah mengontak pengaduan service Telkomsel 116. Namun, petugas service membantah mengenai isu itu. (Dalam berita sebelumnya, tertulis detikcom menghubungi 112 dan mendapat penjelasan dari Direktur Perencanaan dan pengembangan Telkomsel Bambang Riadhy Umar-Red). Sebelumnya, dalam rilisnya, Direktur Perencanaan dan pengembangan Telkomsel Bambang Riadhy Umar membantah jika nomor tersebut adalah virus Hp dan menyerang sistem jaringan Telkomsel. "SMS itu benar-benar tendensius dan menyerang Telkomsel," tandasnya.Padahal, kata Bambang, nomor selular untuk produk telkomsel kartu AS diawali dengan nomor 0852 atau notasi lain ditulis +62852. "Masa nomor dikatakan sebagai virus," kata dia.Dijelaskan, isu virus mungkin lebih terkait pada masalah content, seperti halnya virus pada komputer. Namun, untuk plat selular, para pembuat pesawat ponsel adalah perusahaan global dan juga standar dunia. Mereka itu juga menjaga reputasinya. Jadi tidak sembarang meluncurkan nomor produk, tampik Bambang.Dirinya menganggap, ini percaturan persaingan antar perusahaan produk ponsel, jadi apa saja digunakan untuk menjatuhkan lawan saingan. "Saya pikir ini tidak fair. Jika ingin bersaing, yah, secara sehatlah," pintanya. (dni/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads