"Bapak itu tidak ada di rumahnya. Supaya tidak trauma, dia ditaruh di rumah keluarganya yang lain," kata Lurah Benoa Wayan Solo kepada detikcom, Selasa (25/10/2011).
Minta pasti tak menyangka jika tiba-tiba diamankan oleh Paspamres saat melintas di depan podium Presiden SBY, saat acara ASEAN Fair di Nusa Dua, Bali, Senin (24/10) kemarin. Minta, adalah pegawai tukang kebun di Bali Tourism Developmet Center (BTDC), Nusa Dua, Bali sejak puluhan tahun. Ia buta huruf karena tak mengeyam pendidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasca kejadian yang menghebohkan di hadapan Presiden SBY, Minta menjadi perhatian aparat. Ia diminta melakukan rekonstruksi di tempat kejadian dengan penjagaan aparat.
Usai rekonstruksi, ia diamankan di Polsek Kuta Selatan. Hingga pukul 00.30 Wita, Selasa dini hari, ia masih berada di salah satu ruangan Mapolsek. Kini ia dikabarkan telah dibebaskan oleh polisi.
"Saya tanya ke Polmas (polisi masyarakat) dan Babinsa, urusannya sudah selesai. Ia tidak diperiksa. Sekarang sudah pulang," kata Wayan Solo.
Pasca kejadian tersebut, Kakek Minta masih tetap bekerja di BTDC sebagai tukang kebun. "Saya tanya ke BTDC, ia tidak dipecat. Karena dia orang lugu, tetap diajak bekerja," ujar Wayan Solo.
(gds/fay)