Karnaval JJC yang telah digelar yang keempat kalinya itu dimulai dari Taman Parkir Abu Bakar Ali di sebelah utara Hotel Inna Garuda menuju Jl Malioboro, Jl Ahmad Yani dan berakhir di Alun-alun Utara.
Puluhan komunitas seni baik dari Yogyakarta maupun daerah lain turut serta memeriahkan pawai karnaval. Beberapa peserta itu diantaranya Komunitas Badut Yogyakarta, Indonesia Nanchuku Club, Pemkot Surabaya, Kelompok Jogja Broadway, Kabupaten Kediri, Komunitas Seni Budaya Lubuk Pakan Deli Serdang Sumatera Utara, Kabupaten Jambi, Suriname, IKPM Lampung, Komunitas Wushu, Solo Batik Carnival (SBC), Ikatan Pelajar Mahasiswa Bali, Falun Dafa dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panitia juga menyediakan panggung khusus penonton (wisatawan) dengan cara membeli tiket sehingga tidak berdesak-desakan dengan penonton lainnya.
Saat karnaval berlangsung semua akses jalan menuju Maliboro telah ditutup untuk semua kendaraan bermotor. Kendaraan dari arah barat atau dari Jl Gandekan-Pasar Kembang serta Jl Mataram juga dialihkan. Warga yang ingin menonton terpaksa harus berjalan kaki menuju Maliboro.
"Jogja Java Carnival 2011 digelar malam ini mengangkat tagline "Celebration of Cultural Unity" dengan tema "Magnificence World" atau "Magniworld"," kata Ketua Panitia Jogja Java Carnival (JJC) 2011, Ferry Astono kepada wartawan di Alun-alun Utara, Sabtu (22/10/2011).
Menurut Ferri JJC 2011 akan menjadi sesuatu yang luar biasa mengagumkan serta menjadi ruang ekspresi dan adu kreatifitas bagi siapa saja. Oleh karena karnaval berlangsung pada malam hari dan dilakukan street performance di sepanjang jalur yang dilalui.
"Peserta wajib menggunakan efek cahaya dan atraktif untuk malam hari. Panitia juga menyediakan hadiah ratusan juta bagi penampil terbaik," katanya.
(bgs/van)