Tewasnya Khadafi Tunjukkan Tak Ada Tempat bagi Diktator

Tewasnya Khadafi Tunjukkan Tak Ada Tempat bagi Diktator

- detikNews
Jumat, 21 Okt 2011 16:17 WIB
Jakarta - Mungkin Muammar Khadafi tak pernah mengira hidupnya akan berakhir di tangan rakyatnya sendiri. 42 Tahun berkuasa tidak membuat Khadafi sebagai sosok yang begitu dicintai rakyatnya. Sebagian besar justru benci karena kediktatorannya.

"Melihat kondisi Khadafi memang menunjukkan tidak ada tempat yang tepat buat dia, tak terkecuali di tanah kelahirannya sendiri. Dia sudah terjepit dan tidak terlalu lama bergantung pada suku yang loyal pada dirinya. Ini menjadi peringatan bagi pemimpin negara tetangganya yang punya model kepemimpinan seperti Khadafi," tutur pengamat politik Islam dari UI, Yon Machmudi, dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (21/10/2011).

Namun tumbang dan tewasnya Khadafi tak lepas dari peran negara Barat. Sebab massa di Timur Tengah dinilai Yon masih lemah, sehingga harus ada dukungan eksternal untuk memperkuat posisi mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang ada kekhawatiran ini akan meluas ke pemimpin lain di kawasan itu yang punya model kepemimpinan yang sama seperti Khadafi. Jika tidak berubah, maka bukan tidak mungkin gelombang ini akan sampai juga," imbuh akademisi ini.

Dia menambahkan, Khadafi setelah turun dari kursi pemimpin Libya mendapat bantuan dari suku-suku di Afrika tertentu yang dekat dengannnya. Namun dari Dunia Arab, Khadafi adalah sosok yang minim dukungan.

"Ini memang menjadi sorotan ketika ternyata banyak rezim-rezim yang jadi musuh AS yang bernasib sama. Misalnya Saddam Husein di Irak yang sempat dikejar lalu tewas dihukum mati," imbuh Yon.

Khadafi dilaporkan tewas ditembak pasukan pejuang Libya pada Kamis (20/10) sore. Khadafi tewas di kota kelahirannya Sirte. Pria yang dulu terkenal nyentrik ini tewas dengan luka tembak di kepala.


(vit/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads