Sampah Antariksa Jatuh Diprediksi Meningkat Pada 2013

Sampah Antariksa Jatuh Diprediksi Meningkat Pada 2013

- detikNews
Kamis, 20 Okt 2011 15:04 WIB
Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menduga, benda yang jatuh di Nunukan, Kalimantan Timur, merupakan sampah antariksa yakni sisa roket Ariane. Seiring dengan meningkatnya aktivitas matahari pada 2013, diprediksi sampah antariksa yang jatuh juga akan meningkat.

"Saat matahari aktif seperti sekarang ini, semakin besar kemungkinan jatuhnya sampah antariksa. Semakin dekat puncak aktivitas matahari pada 2013, tiap hari secara rata-rata ada sampah antariksa yang masuk atmosfer Bumi," kata Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lapan Thomas Djamaluddin dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (20/10/2011).

Aktivitas matahari berpengaruh pada kerapatan atmosfer. Semakin meningkat aktivitas matahari dengan timbulnya flare atau ledakan-ledakan di matahari, atmosfer yang melingkupi Bumi akan semakin tebal. Semakin tebalnya atmosfer akan menyebabkan sampah antariksa lebih mudah jatuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini sampah antariksa yang ukurannya lebih dari kepalan tangan atau lebih dari 10 cm yang terdeteksi radar sekitar 23 ribu. Sedangkan yang lebih kecil dari ukuran itu ada puluhan ribu. Sampah antariksa itu merupakan bekas roket maupun satelit," tuturnya.

Ketika badai matahari terjadi pada 2003 lalu, menurut Djamaluddin, hampir setiap pekan sampah antariksa bergerak turun ke Bumi. Hingga saat ini lebih dari 20 ribu sampah antariksa telah jatuh ke Bumi.

24 September lalu, bangkai Upper Atmospheric Research Satellite (UARS) telah jatuh ke Bumi. Akhir Oktober atau awal November mendatang, diperkirakan ada bangkai satelit yang akan jatuh lagi ke Bumi. Sampah antariksa itu merupakan bangkai satelit Roentgen atau ROSAT.

"Peluang ROSAT jatuh ke Indonesia tetap ada. Karena itu kita melakukan pemantauan. Prediksi kasar, deteksi terakhir akan jatuh di wilayah Amerika atau Atlantis," imbuh Djamaluddin.

Satelit milik Jerman lebih kecil dan lebih ringan dibanding UARS. Berat ROSAT 2,4 ton, bandingkan dengan UARS yang beratnya 5,6 ton atau sebesar bus. Kendati sampah angkasa sering kali jatuh, namun hingga saat ini belum ada laporan orang yang meninggal karena kejatuhan sampah antariksa. Minimnya korban karena sebagian besar bumi merupakan gurun dan perairan. Benda jatuh antariksa bisa diamati secara realtime melalui situs: http://foss.dirgantara-lapan.or.id/orbit

ROSAT merupakan teleskop satelit sinar-X asal Jerman yang diluncurkan pada 1 Juni 1990 silam. Satelit ini bertugas selama 8 tahun hingga 12 Februari 1999. Perkiraan NASA menyebut, 30 serpihan besar dari satelit ini akan jatuh ke bumi setelah melewati atmosfer. Sehingga diperkirakan 1,6 ton komponen satelit ini akan mencapai permukaan Bumi.

(vit/fay)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads