Sumber detikcom di internal PKS menyebutkan Suharna berada dalam posisi sulit diamankan. Rektor Universitas Cenderawasih disebut-sebut akan menduduki kursi Menristek, sebagai wakil wilayah Papua. Karena Menhub Freddy Numberi yang selama ini menjadi wakil Papua diisukan akan direshuffle juga.
Isu ini pun sudah terdengar di kalangan elit PKS. Salah satunya mantan Presiden PKS yang saat ini menduduki posisi anggota Majelis Syuro PKS, Hidayat Nurwahid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikan Hidayat kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/10/2011).
Isu negatif juga muncul menjelang reshuffle kabinet. Hidayat mencontohkan, ada menteri PKS yang dihubungi SBY dan disampaikan bahwa reshuffle terhadap dirinya atas permintaan PKS.
"Misalnya diinformasikan pergantian itu karena permintaan atau keputusan PKS dan kemudian disampaikan kepada menteri yang bersangkutan bahwa ini adalah keinginan PKS, padahal PKS tidak menginginkan hal itu. Tentu komunikasi yang tidak jujur semacam ini harus dihitung. Kenapa harus disampaikan dengan logika semacam itu. Itu bagian dari yang akan disikapi secara proporsional oleh PKS nantinya," jelas Hidayat.
Suharna pun sudah pasrah jika dirinya direshuffle. "Bekerja sebaik-baiknya jika masih dibutuhkan. Jika tidak ya kembali ke partai," kata Suharna usai pencanangan 'Geospasial untuk Negeri' dan menyambut peluncuran Badan Informasi Geospasial di Hotel Sahid, Jl Jend Sudirman, Jakarta, Senin (17/10) kemarin.
Menteri asal PKS ini menegaskan, reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Dia ditugaskan dari partai untuk membantu presiden. Suharna percaya, Presiden tahu mana yang terbaik.
Jika memang direshuffle, Suharna bersyukur. Sebab artinya tugas dia sudah selesai. Selanjutnya Presiden memilih yang terbaik lagi untuk duduk di kabinet.
(van/gun)