Ketua Komite Sekolah Sri Wellasih membenarkan adanya pungutan tersebut. Menurut dia, pungutan sudah disepakati oleh wali murid melalui pertemuan yang digelar bulan lalu.
"Pungutannya sebesar Rp 100 ribu per anak untuk 3 item. 3 Item itu untuk AC, tambah daya listrik, dan drum band untuk ekstrakulikuler," kata Sri saat dihubungi wartawan, Jumat (14/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berharap SDN 01 Makasar menjadi leader bagi sekolah yang ada di sekitarnya," jelas Sri. Di sekolah tersebut terdapat SDN 02, 03, dan 04 Makasar.
Selain membayar Rp 100 ribu, setiap murid nantinya juga akan dimintai sumbangan sekadarnya untuk membayar beban listrik. Pungutan alakadarnya itu akan diputar setiap hari Jumat.
"Yang kelola uang sumbangan listrik itu nanti Komite Sekolah. Kalau sekolah sendiri lepas dan hanya memfasilitasi pemasangan AC di ruangan saja," kata Sri.
Sri menambahkan, pengumpulan pungutan untuk AC ditargetkan selesai akhir Oktober 2011. Dirinya membantah bila siswa yang tergolong tidak mampu juga ikut dipungut bayaran. "Mereka dapat subsidi silang," katanya.
Sri mengatakan ada sepertiga siswa yang tergolong tidak mampu yang ada di setiap kelas. Dia mencontohkan dari 40 murid terdapat 10 sampai 15 murid yang tidak mampu. "Jadi mereka tidak dimintai sumbangan," tegas istri Ketua LSM ini.
(ahy/aan)